Sabtu, 13 Juli 2013

DIBALIK PUNCAK GUNUNG PAPANDAYAN


Gunung papandayan yang akhir akhir ini di isu'kan aktif dan sudah meletus beberapa kali ternyata menyimpan beribu keindahan…

Untuk menuju ke tempat ini tidaklah sulit. Dari Bandung bisa ditempuh menggunakan sepeda motor cukup diisi 2x full bensin atau menggunakan kendaraan umum travel, kotrima dan lainnya sampai menuju gerbang pintu masuk dibawah dan untuk ke atas merogoh koceh hanya 80-100rb untuk menyewa 1 unit mobil kolbak sampai pos pertama pendakian. Sampai di pos pendakian haruslah melapor untuk didata dan membayar administrasi dan menitipkan kendaraan sebesar 50rb per tim.

Pendakian awal harus berjuang melewati pasir serta batu kerikil, bekas letusan gunung ini, sengatnya bau belerang dan tidak adanya pepohonan membuat udara segar cukup kurang di awal pendakian kami. Beberapa ratus meter harus kami lalui untuk kembali mendapatkan udara segar yang alami..


Selada air.. ya disinilah tempat camp para pendaki sebelum menuju puncak, lembahan dengan hamparan lahan yang sangat luas dikelilingi hutan rimbun serta pohon edelweis dan dekat sumber mata air membuat para pendaki memilih untuk mendirikan tendanya.

Menuju puncak Papandayan..

Sebelum berada di puncak papandayan dengan ketinggian 2684mdpl kalian wajib menikmati dan mengabadikan pemandangan yang disajikan dibalik keagresifan mencapai puncak. Puncak papandayan tidaklah besar namun terdapat kepuasan sebelum menuju puncaknya itu sendiri.. Menuju puncak bisa didaki selama 3-5 jam dari selada air. Melewati ‘hutan mati’ bekas dialiri letusan gunung lalu melewati ‘tanjakan mamang’ tanjakan yang cukup terjal and than tempat terindah dibalik gunung ini..




 
Yaaap TEGAL ALUN, hamparan luas dengan taman ribuan pohon edelweis mengelilingi jalur sebelum ke puncak, di sini mata kalian dimanjakan dengan pemandangan ini jangan sampai tidak mengabadikannya..