Semua berawal dari pembentukan setelah MABIM ROCK CLIMBING, Tim MABIM DIVING ini terbentuk pada tanggal 25 April 2009, kelihatannya semua begitu gembira mengenai diving. Lalu kami mempersiapkan semua yang harus dipersiapkan seperti latihan fisik, dll. Lalu tibalah keberangkatan kami menuju Pantai Pangandaran. Keberangkatan kami dimulai pada tanggal 7 Mei 2009. Lalu pada tanggal 8 Mei 2009 tibalah kami di Pantai Pangandaran, semua terlihat begitu lelah selama perjalanan tadi, namun kelelahan itu menghilang begitu saja karena kami tahu bahwa kami akan melakukan kegiatan SKIN DIVING. Langsung saja kami menuju titik start kami, di titik ini kami memulai memasak untuk makan pagi. Semua terlihat menutup nutupi kelelahannya. Karena yang ada dalam benak kami adalah SKIN DIVING, setelah selesai makan, kami melihat cahaya SUNRISE yang menyilaukan mata. Walaupun silau kami tetap menatap cahaya itu dengan senyum. Senyumnya terlihat begitu berbeda, entah karena apa tapi perasaan kami ketika saling bertatapan terasa aneh.
Setelah makan dan resection, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju titik SKIN DIVING, dalam perjalanannya semua bergembira karena kami tahu bahwa titik yang kami tuju sudah terlihat oleh mata kami. Namun dalam perjalanannya, semua merasa aneh karena merasa sudah berjalan jauh namun titik yang kami tuju tetap tidak sampai – sampai. Mungkin ini dikarenakan oleh terik matahari yang membuat kami ingin cepat – cepat sampai. Di sisi lain , semuanya nampak begitu tegar dalam menghadapi terik matahari. Terlihat dari tim kami, khususnya Gita sudah terlihat letih namaun dia tetap bersemangat untuk mencapai tujuan. Dalam perjalanan, awalnya semua riang tetapi setelah menempuh perjalanan selama satu jam terlihat tim mulai letih. Tim saling menyemangati agar semua dapat terlaksana dengan baik
Akhirnnya kami tiba di titik SKIN DIVING, kegiatan ini dibuka dengan resection dahulu. Sdetelah resection, tim lalu pergi ke sebuah tempat dimana tempat itu adalah tempat menyimpan logistik tim yang ternyata tempat itu adalah BKSDA Pangandaran. Keletihan selama perjalanan langsunng menghilang setelah semua mengganti pakaian mereka untuk kegiatan selanjutnya. Inilah kegiatan yang kami tunggu tunggu, SKIN DIVING, tak lama berjalan menuju pantai akhirnya semua tersenyum lantang karena melihat pantai yang begitu indah. Kami langsung saja memulai kegiatan ini, kami dibagi menjadi tiga kelompok, dengan kelompok pertama yang terdiri dari Kiki,fajar,icha,iwan. Dan yang kedua adalah gita,wandiko,hari,adji. Dan yang terakhir adalah dian,ucup,mike. Setelah kegiatan berlangsung tim langsung terdiam karena telah mengetahui sebagian kecil dari keindahan yang telah Tuhan ciptakan. Namun keheningan itu hilang setelah Kiki menyerukan ” KALIAN TAHU TIDAK, TERUMBU KARANG ITU TUMBUH 3mm per tahun !!”.
Setelah mendengar itu tim baru tersadar, bahwa kami ternyata hanya formalitas saja memakai nama PENCINTA ALAM. Setelah di pikir kembali, kami mungkin lebih tepat di sebut sebagai penggiat alam. Tim sadar bahwa terumbu karang itu butuh waktu bertahun tahun untuk tumbuh indah, namun orang – orang yang menikmati keindahan terumbu karang tidak sadar bahwa mereka sudah merusak ekosistem alam tersebut. Ini bisa dibuktikan dengan terumbu karang yang terpotong karena terinjak – injak oleh mereka maupun tim.
Hal ini menjadi renungan saja dalam diri masing – masing bahwa alam harus kita jaga. Keesokannya, kami memulai kegiatan SKIN DIVING yang kedua. Dalam kegiatan ini tim mulai berhati hati karena pemikiran yang kemarin terjadi harus dijaga baik baik. Dalam perjalanan menuju titik SKIN DIVING, salah satu anggota tim kami dihebohkan oleh Ucup karena kameranya hampir direbut oleh monyet, kejadian ini terjadi begitu cepat. Sampai – sampai Ucup sendiri tidak menyadari bahwa kakinya sudah berlumuran darah. Setelah menyadari, Ucup langsung diberi pertolongan pertama oleh divisi P3K tim kami. Sayangnya,Ucup tidak bisa mengikuti kegiatan SKIN DIVING yang kedua ini dikarenakan kakinya. Lalu, kegiatan SKIN DIVING ini terlihat begitu lancar, sewaktu tim lain melakukan SKIN DIVING tim lainnya saling bercanda tawa. Semua begitu indah kami lalui, sampai – sampai kami lupa waktu. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 12.45, waktu ini menandakan bahwa kami harus sudah kembali pulang. Setelah kegiatan SKIN DIVING ini, yang tedengar sewaktu membereskan packingan ini adalah suara – suara letih dan tawa.
Setelah persiapan untuk pulang selesai, maka kamipun bergegas pulang. Dalam perjalanan menuju terminal di Pangandaran, tim mulai berpikir. Selamat tinggal terumbu karang, sampai jumpa lagi sinar mentari yang indah, semoga semua manusia sadar bahwa alam itu untuk kita, jagalah keelokan alam Indonesia walaupun tindakan yang dilakukan adalah tindakan kecil.
Inilah akhir dari kegiatan tim kami, setelah sampai di kampus. Akhirnya semua tahu bahwa kita sebagai PENCINTA ALAM Indonesia sadar bahwa Pencinta Alam adalah makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan YME. ( Kode Etik Pencinta Alam Indonesia No. 3) ^^
Setelah makan dan resection, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju titik SKIN DIVING, dalam perjalanannya semua bergembira karena kami tahu bahwa titik yang kami tuju sudah terlihat oleh mata kami. Namun dalam perjalanannya, semua merasa aneh karena merasa sudah berjalan jauh namun titik yang kami tuju tetap tidak sampai – sampai. Mungkin ini dikarenakan oleh terik matahari yang membuat kami ingin cepat – cepat sampai. Di sisi lain , semuanya nampak begitu tegar dalam menghadapi terik matahari. Terlihat dari tim kami, khususnya Gita sudah terlihat letih namaun dia tetap bersemangat untuk mencapai tujuan. Dalam perjalanan, awalnya semua riang tetapi setelah menempuh perjalanan selama satu jam terlihat tim mulai letih. Tim saling menyemangati agar semua dapat terlaksana dengan baik
Akhirnnya kami tiba di titik SKIN DIVING, kegiatan ini dibuka dengan resection dahulu. Sdetelah resection, tim lalu pergi ke sebuah tempat dimana tempat itu adalah tempat menyimpan logistik tim yang ternyata tempat itu adalah BKSDA Pangandaran. Keletihan selama perjalanan langsunng menghilang setelah semua mengganti pakaian mereka untuk kegiatan selanjutnya. Inilah kegiatan yang kami tunggu tunggu, SKIN DIVING, tak lama berjalan menuju pantai akhirnya semua tersenyum lantang karena melihat pantai yang begitu indah. Kami langsung saja memulai kegiatan ini, kami dibagi menjadi tiga kelompok, dengan kelompok pertama yang terdiri dari Kiki,fajar,icha,iwan. Dan yang kedua adalah gita,wandiko,hari,adji. Dan yang terakhir adalah dian,ucup,mike. Setelah kegiatan berlangsung tim langsung terdiam karena telah mengetahui sebagian kecil dari keindahan yang telah Tuhan ciptakan. Namun keheningan itu hilang setelah Kiki menyerukan ” KALIAN TAHU TIDAK, TERUMBU KARANG ITU TUMBUH 3mm per tahun !!”.
Setelah mendengar itu tim baru tersadar, bahwa kami ternyata hanya formalitas saja memakai nama PENCINTA ALAM. Setelah di pikir kembali, kami mungkin lebih tepat di sebut sebagai penggiat alam. Tim sadar bahwa terumbu karang itu butuh waktu bertahun tahun untuk tumbuh indah, namun orang – orang yang menikmati keindahan terumbu karang tidak sadar bahwa mereka sudah merusak ekosistem alam tersebut. Ini bisa dibuktikan dengan terumbu karang yang terpotong karena terinjak – injak oleh mereka maupun tim.
Hal ini menjadi renungan saja dalam diri masing – masing bahwa alam harus kita jaga. Keesokannya, kami memulai kegiatan SKIN DIVING yang kedua. Dalam kegiatan ini tim mulai berhati hati karena pemikiran yang kemarin terjadi harus dijaga baik baik. Dalam perjalanan menuju titik SKIN DIVING, salah satu anggota tim kami dihebohkan oleh Ucup karena kameranya hampir direbut oleh monyet, kejadian ini terjadi begitu cepat. Sampai – sampai Ucup sendiri tidak menyadari bahwa kakinya sudah berlumuran darah. Setelah menyadari, Ucup langsung diberi pertolongan pertama oleh divisi P3K tim kami. Sayangnya,Ucup tidak bisa mengikuti kegiatan SKIN DIVING yang kedua ini dikarenakan kakinya. Lalu, kegiatan SKIN DIVING ini terlihat begitu lancar, sewaktu tim lain melakukan SKIN DIVING tim lainnya saling bercanda tawa. Semua begitu indah kami lalui, sampai – sampai kami lupa waktu. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 12.45, waktu ini menandakan bahwa kami harus sudah kembali pulang. Setelah kegiatan SKIN DIVING ini, yang tedengar sewaktu membereskan packingan ini adalah suara – suara letih dan tawa.
Setelah persiapan untuk pulang selesai, maka kamipun bergegas pulang. Dalam perjalanan menuju terminal di Pangandaran, tim mulai berpikir. Selamat tinggal terumbu karang, sampai jumpa lagi sinar mentari yang indah, semoga semua manusia sadar bahwa alam itu untuk kita, jagalah keelokan alam Indonesia walaupun tindakan yang dilakukan adalah tindakan kecil.
Inilah akhir dari kegiatan tim kami, setelah sampai di kampus. Akhirnya semua tahu bahwa kita sebagai PENCINTA ALAM Indonesia sadar bahwa Pencinta Alam adalah makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan YME. ( Kode Etik Pencinta Alam Indonesia No. 3) ^^