Gunung
papandayan yang akhir akhir ini di isu'kan aktif dan sudah meletus beberapa kali
ternyata menyimpan beribu keindahan…
Untuk menuju ke
tempat ini tidaklah sulit. Dari Bandung bisa ditempuh menggunakan sepeda motor cukup
diisi 2x full bensin atau menggunakan kendaraan umum travel, kotrima dan
lainnya sampai menuju gerbang pintu masuk dibawah dan untuk ke atas merogoh
koceh hanya 80-100rb untuk menyewa 1 unit mobil kolbak sampai pos pertama
pendakian. Sampai di pos pendakian haruslah melapor untuk didata dan membayar
administrasi dan menitipkan kendaraan sebesar 50rb per tim.
Pendakian awal
harus berjuang melewati pasir serta batu kerikil, bekas letusan gunung ini,
sengatnya bau belerang dan tidak adanya pepohonan membuat udara segar cukup
kurang di awal pendakian kami. Beberapa ratus meter harus kami lalui untuk
kembali mendapatkan udara segar yang alami..
Selada air.. ya
disinilah tempat camp para pendaki sebelum menuju puncak, lembahan dengan
hamparan lahan yang sangat luas dikelilingi hutan rimbun serta pohon edelweis
dan dekat sumber mata air membuat para pendaki memilih untuk mendirikan tendanya.
Menuju puncak
Papandayan..
Sebelum berada
di puncak papandayan dengan ketinggian 2684mdpl kalian wajib menikmati dan
mengabadikan pemandangan yang disajikan dibalik keagresifan mencapai puncak.
Puncak papandayan tidaklah besar namun terdapat kepuasan sebelum menuju
puncaknya itu sendiri.. Menuju puncak bisa didaki selama 3-5 jam dari selada
air. Melewati ‘hutan mati’ bekas dialiri letusan gunung lalu melewati ‘tanjakan
mamang’ tanjakan yang cukup terjal and than tempat terindah dibalik gunung
ini..