Pendakian
Nusa Ina – Gunung Binaiya
Adventure Season
2012 kami dari tim Binaiya Mountain eXpedition memilih Gunung Binaiya, Pulau
Seram, Maluku Tengah sebagai lokasi Adventure
Season. Gunung Binaiya merupakan
gunung tertinggi di Provinsi Maluku.
Gunung ini berada di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah dengan ketinggian
2.892 mdpl terletak pada koordinat 03°10’46” LS dan 129°28’24,5” BT dengan
panjang jalur ± 33,72 km. Gunung Binaiya ini sendiri berada di jajaran
Pegunungan Manusela dan berada dibawah pengawasan Balai Taman Nasiona Manusela.
Di pegunungan Manusela terdapat banyak puncak yaitu Puncak Manukupa, Puncak
Bintang dan Puncak Murkele dan Puncak tertingginya adalah Puncak Binaiya. Untuk
menuju ke Puncak Binaiya sendiri terdapat tiga jalur pendakian, dua jalur
terletak di selatan pulau Seram yaitu dimulai dari Desa Mosso dan Desa Yaputih,
dan satu jalur pendakian lagi berada di bagian utara Pulau Seram yaitu dari
desa Huolu, ketiga jalur ini yang bisa mengantarkan para pendaki untuk sampai
ke Puncak Binaiya Gunung Binaiya terkenal dengan gunung yang mempunyai cerita
mistik dan dianggap angker oleh orang orang yang berada dikaki Gunung Binaiya
itu sendiri seperti di Desa Piliana.Uniknya gunung ini, pendakian dimulai dari
ketinggian 0 mdpl tepat di garis pantai Pulau Seram dan dikenal dengan sebutan Zero To Zero, inilah yang menjadikan
Gunung Binaiya ini dikenal sebagai gunung yang sangat bagus dengan medannya
disuguhkannya.
Selama perjalanan kita akan disuguhi
oleh jalur yang cukup terjal, menyebrangi sungai,serta jalur yang berlumpur.
Kemudian pendakian menuju puncak di pegunungan Manusela ini, pendaki akan
melewati gunung yang berbatuan dengan cuaca hujan dan berkabut. Bebatuan di
pegunungan ini sendiri sangat tajam dan mudah lepas, sehingga untuk pendakian
menuju puncak dibutuhkan konsentrasi dan lebih berhati-hati., Kemringan
berkisar 30-60% mulai dari Gunung Markele sampai Gunung Binaiya yang mnerupakan
Puncak tertinggi. Sebagian besar kawasan ini memiliki kelerengan yang sangat
terjal dengan lembah – lembah yang dalam. Bagian yang relative lebih landau
terletak dibagian utara sekitar Wahai dan Sasarata serta bagian Selatan di
daerah Hatumete, Hatu, dan Woke.Dalam melakukan pendakian kita disuguhkan
pemandangan yang sangat menarik ditamnbah jalurnya naik turun bukit oleh karena
itu dibutuhkan fisik dan mental yang bagus cocok untuk tracking endurance.
Gunung Binaiya berada dalam pengawasan
Taman Nasional Manusela yang kantornya berada di Kota Masohi.Taman Nasional
Manusela memiliki luas 189.000 ha. Iklim dan cuaca di
Taman Nasional Manusela, Maluku Tengah dengan
curah hujan 1.500 – 2.000 mm/tahun. Tipe vegetasi yang dijumpai di
jajaran pegunungungan Manusela terutama di Gunung Binaiya yaitu hutan hujan
tropis. Jenis – jenis yang ditemui di gunung ini adalah Agathis alba, Agathis phillipinensis, Casuarina montana, Duabanga
moluccana, Diospyros sp, Pterocarpus blumeii. Gunung Binaiya terkenal akan hutan lumutnya
serta pohon pakis yang banyak terdapat di Puncak Binaiya. Uniknya pohon pakis
ini, ia dapat tumbuh di bebatuan dengan batangnya yang begitu lentur.
Selain itu masih ada keunikan lain yang
bisa dibilang menarik juga ketika kita melakukan pendakian ke Gunung Binaiya
yaitu tentang budaya masyarakat sekitarnya pegunungan Binaiya yang masih kental
terbukti dengan masih adanya suku – suku yang masih menganut paham animisme dan
dinamisme seperti di Dusun Sinahari, Dusun Losa dan masih banyak lagi yang
lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki selain melakukan
pendakian . Dikarenakan masih kentalnya cerita mistik di pegunungan ini telah
banyak menelan korban jiwa konon menurut penuturan masyarakat sekitar bila kita
menemukan kupu – kupu atau hewan lainnya yang berwujud besar jangan kita
mengikutinya, karena bila kita mengikutinya maka malapetaka akan terjadi.
Kemudian ada juga salah satu pendaki mengatakan ketika sedang bermalam di
Gunung Binaiya ada cahaya matahari yang menggelilingi tempat campnya dengan sangat jelasnya.Itulah
segelintir cerita mistik yang di pegunungan Binaiya yang terdapat di Gunung
Binaiya dan masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk mencapai Puncak Binaiya hanya
memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dari camp
terakhir yaitu Waifuku. Di puncak ini terdapat tanda puncak yaitu plat dari
ekspedisi Nusa Ina serta dari ekspedisi Daramapala. Puncak Binaiya ini berada
di sebelah utara Puncak Binaiya II, sebelah selatan Gunung Murkalele, sebelah
timur Puncak Bintang dan sebelah barat Gunung Siale.
Jalur
Pendakian
Jalur pendakian untuk menuju Puncak Binaiya
ada tiga jalur yaitu jalur utara dari Desa Houlu, jalur selatan dari Desa Mosso
dan jalur baru dari Desa Yaputih.Untuk pendakian naik turun melalui jalur utara
membutuhkan waktu 9 hari, untuk jalur mosso menghabiskan waktu 12 hari,
sedangkan dari jalur Yaputih menghabiskan waktu 6 hari untuk sampai Puncak
Binaiya. Untuk jalur utara, pendaki akan melewati kurang lebih 3 desa yaitu
Houlu, Roho, dan Kanikeh. Sedangkan jalur Mosso, pendakian akan melewati kurang
lebih delapan desa atau dusun.
Untuk jalur piliana ini merupakan jalur
baru untuk menuju Puncak Binaiya, sehingga belum banyak pendaki yang melakukan
pendakian melalui jalur ini.Untuk jalur ini pendaki hanya melewati dua desa
yaitu Yaputih dan Piliana. Melewati jalur Piliana dapat dikatakan jalur yang
lumayan cukup ektrim karena jalur
yang terjal, bebatuan lepas,serta banyak terdapat jebakan untuk hewan buruan.
Pendakian melewati jalur ini terdapat
lima pos yaitu Ai Moto, Highcamp,
Isilali, Nasapeha, dan Waifuku. Sumber air yang terdapat selama pendakian
berupa sungai keci, sungai besar, serta air musiman atau kubangan. Untuk
pendakian dari Ai Moto menuju Isilali, diharuskan membawa air dari camp Ai Moto. Karena di Isilali ini
sendiri tidak terdapat sumber air.
Deskripsi
Jalur
1.
Mosso - Sinahari
Dari Desa Mosso kita akan berjalan
menuju pintu masuk vegetasi hutan yang berada di belakang Desa Mosso. Setelah
memasuki vegetasi hutan disini akan menjumpai kebun sagu warga yang banyak
terdapat di awal perjalanan. Setelah berjalan 20 menit terdapat persimpangan
jalur yang di tengahnya terdapat gubuk yang sering di pakai untuk
beristirahat.Dari persimpangan ini kita memilih jalur yang mengarah ke kanan
yang merupakan jalur menuju sinahari. Tidak jauh dari persimpangan ini kita
akan melawati sungai kecil yang sering di pakai untuk menumbuk sagu oleh warga
sekitar. Berikutnya kita akan sering melewati hutan bambu yang cukup banyak di
perjalanan, setelah memasuki daerah kebun coklat, pinang, dan cengkeh, tidak
jauh dari sini kita akan menyebrangi lembahan yang tidak terlalu curam hingga
sampai ke sinahari. Sinahari merupakan satu rumah yang terbuat dari sebagian
besar menggunakan bagian dari pohon sagu. Dari Mosso menuju Sinahari
membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.
2.
Dusun Sinahari – Dusun Losa
Jalur selanjutnya kita melewati
perkebunan orang Sinahari yang menanjak dengan kemiringan sekitar 45 derajat,
dan akan melawati beberapa gubuk pengolahan sagu yang masih berada di sekitar
kebun orang sinahari. Banyak sungai-sungai kecil yang akan dilalaui setelah
keluar dari sinahari dan akan melewati lembahan yang berbatu dan berlumut.
Disini juga banyak terdapat jalur-jalur yang sering dipakai para pemburu, akan
tetapi jalur yang mengarah ke losa sangat jelas hingga kita berada di puncakkan
punggungan yang berikutnya. Disini kita sudah bisa melihat bangunan rumah orang
losa yang berada di seberang puncakkan punggungan.Berikutnya merupakan jalur
yang curam dan berbatu dengan kemiringan antara 55-65 derajat yang tanahnya
berlumpur membuat harus lebih berhati-hati, jalur yang curam ini juga di aliri
sungai kecil. Setelah turun kita akan melewati sungai yang lebih besar dari
sebelumnya, disini juga terdapat jembatan yang terbuat dari tumbuhan bambu yang
sengaja dibuat orang losa untuk membantu aktivitas kegiatan mereka. Setelah
melewati sungai kita akan menaiki tanjakan yang cukup mananjak dengan jalur
yang berbatu dengan kemiringan antara 45-55 derajat. Ditengah perjalanan terdapat persimpangan sebelum sampai di Losa,
jalur kearah kiri merupakan jalan untuk menuju ke Dusun Losa. Di losa terdapat
3 bangunan rumah yang terbuat dari anyaman pohon bambu dan sagu.
3.
Dusun
Losa – Desa Piliana
Perjalanan dari Losa menuju Piliana
cukup sulit seperti jalur yang sebelumnya dan di jalur ini kita akan banyak
menemukan pohon sagu besar yang sudah ditebangi. Melewati jalur ini banyak
ditemukan sungai-sungai kecil yang akan dilalui dengan jalan yang berbatu dan
kita juga akan melewati lembahan yang tertutup dengan kerapatan hutan hujan
tropisnya. Jalur yang akan dilewati sangat menguras tenaga karena medan yang
naik dan turun. Di jalur ini terdapat beberapa persimpangan yang sering di
pakai untuk pergi berburu binatang. Sebelum kita memasuki wilayah kebun coklat
juga terdapat persimpangan yang menuju ke rumah warga manuala, yang seterusnya
akan menuju rumah orang huu. Tidak jauh
dari sini kita sudah dapat melihat Desa Piliana yang berada di bawah ketinggian
kita, kearah bawah kita akan langsung memasuki wilayah perkebunan penduduk desa
pilana yang sebagian besar di tanami pohon coklat. Di wilayah perkebunan ini
sumber air cukup banyak karena ada beberapa sungai kecil yang akan dilewati
sampai ke desa piliana. Memasuki wilayah desa kita akan menemukan persimpangan,
arah kiri merupakan jalan menuju kantor desa yang harus melewati sungai kecil
dan tidak jauh tempatnya dari persimpangan sebelumnya. Kurang lebih perjalanan
5 jam 25 menit manuju Desa Piliana.
4.
Desa
Piliana – Sungai Yahe
Dari arah kantor pemerintahan desa kita
berjalan ke arah atas desa menuju areal perkebunan warga. Di perkebunan ini kita
akan banyak menjumpai pohon cengkeh, sagu, dan coklat. Dari perkebunan warga
terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari kayu pohon kemudian memasuki
vegetasi hutan.Diperjalanan terdapat sebuah rumah yang terbuat dari bahan pohon
sagu dan juga ada dua kepala keluarga yang mendiami rumah tersebut. Dari rumah
ini kita akan berjalan turun menuju sungai dan akan menyusuri sungai sampai
menemukan persimpangan yang mengarah ke atas dengan kerapatan hutan tropis yang
lebat. Sepanjang jalur ini banyak terdapat jebakan binatang yang dipasang
warga, karena sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai pemburu.Dari
sini kita sudah bisa mendengar suara sungai Yahe yang cukup deras dengan air
yang sangat jernih. Sungai ini pada musim barat akan kering. Tetapi pada saat
musim timur, sungai ini menjadi sungai yang cukup deras.Di sungai yahe terdapat
jembatan bambu yang masih bisa untuk dilewati.
5.
Sungai
Yahe - Lukuamano
Setelah melewati sungai selanjutnya
pendakian dihadapi denagn tanjakan yang cukup terjal dengan kemiringan antara
45-55 derajat.Di jalur ini banyak tumbuhan rotan yang cukup besar, dan juga
bisa menemukan beberapa pohon besar yang sudah tumbang di jalur pendakian.
Setelah itu kita akan melewati lembahan yang cukup curam yang di bawahnya harus
menyebrangi sungai yang tidak terlalu besar. Dari sungai ini sama seperti
sebelumnya akan menaiki tanjakan lagi sampai menemukan puncakan kecil yang di
sekitarnya ditumbuhi tanaman lumut yang lebat.
6.
Lukuamano
– Ai Moto
Dari Lukuamano jalur pendakian akan
melipir lebahan yang diatasnya terdapat batu besar dan banyak pohon-pohon
tinggi di sekitarnya. Menaiki punggungan yang ukup panjang serta rapatnya
vegetasi hutan.Selanjutnya jalur menuju Ai Moto memiliki kemiringan sekitar 50
derajat.Perjalanan menuju aimoto dapat di tempuh dengan waktu sekitar 2 jam.
Memasuki daerah Ai moto kita akan melewati lembahan yang juga terdapat sungai
yang mengalir masuk ke dalam goa, melewati sungai kecil diantara pohon bambu
kita akan menemukan tanjakan sepanjang 10 meter yang tepat diatasnya adalah Camp Ai Moto. Biasanya para pendaki
bermalam di tempat ini dan sumber air disini terdapat di bawah camp Ai Moto yang mengalir masuk ke dalam
goa.
7.
Ai
Moto - Aiulanusalai
Menuju Aiulanusalai akan melewati
lembahan kecil dan menyeberangi sungai kering. Di jalur ini banyak terdapat
batuan yang licin dan mudah terlepas.Jalur yang dilewati cukup menanjak dengan
kemiringan 55-65 derajat, disamping jalur banyak di tumbuhi pohon-pohon yang
tinggi dan beberapa tanaman rotan. Setelah itu kita akan melewati tebing batu
yang besar dengan medan yang menanjak dan diatasnya adalah Aiulanusalai. Di
Aiulanusalai terdapat lahan yang cukup untuk mendirikan beberapa tenda dan
tetapi sayangnya disini tidak ada sumber air.Perjalanan dapat di tempuh dengan
waktu kurang lebih 1 jam.
8.
Aiulanusalai
– HighCamp
Dari Aiulanusalai menuju HighCamp jalur terus menanjak dengan
kemiringan antara 50-70 derajat dan disepanjang jalur ini juga banyak terdapat
bekas jebakan binatang serta pepohonan berukuran besar yang diselimuti lumut
dan berbagai macam jenis anggrek hutan. Jalur menuju HighCamp sudah memasuki wilayah hutan lumut yang panjang .melewati
jalur ini harus berhati-hati karena lumut yang diinjak bisa terperosot ke
dalam. Di pos High Camp hanya dapat
mendirikan 2 tendan dan disekitarnya banyak di tumbuhi pohon-pohon yang cukup
rapat serta berlumut. Waktu tempuh dari Aiulanusalai 3 jam 15 menit.
9.
High Camp – Puncak Manukupa
Dari HighCamp
melanjutkan perjalanan menuju Puncak Manukupa.Kondisi jalur menuju Puncak
Manukupa masih melewati tanah yang berlumut dan beberapa batu yang besar.
Setelah melewati hutan lumut akan menemukan tanjakan yang berbatuan tajam dan
terjal serta mudah longsor. Disini angin bertiup cukup kencang karena sudah
berada di daerah terbuka.Dari sini sudah bisa terlihat Puncak Manukupa yang
berbatuan tajam, waktu perjalanan sekitar 1 jam.
10.
Puncak
Manukupa - Isilali
Dari puncak Manukupa yang berbatu jalur
selanjutnya cukup curam dan terbuka.Dari Puncak ini menuju Isilali membutuhkan
waktu sekitar 43 menit. Setelah menuruni jalur yang cukup curam kita akan
memasuki vegetasi hutan yang juga banyak ditumbuhi lumut. Memasuki wilayah
vegetasi hutan banyak terdapat kotoran rusa dan jalur yang sering dilalui
rusa.ISiale berada di dalam lembahan yang ditutupi hutan yang lebat. Terdapat
persimpangan jalur, bila ingin melanjutkan perjalanan selanjutnya dapat
mengambil arah kiri yang mengarah ke atas dan bila ke arah kanan akan menuju ke
camp Isilali, kurang lebih sekitar 15
meter dari persimpangan sebelumnya. Di Camp Isilali dapat mendirikan kurang
lebih 4 tenda dan dibawahnya juga terdapat tempat yang cukup luas untuk
mendirikan tenda tambahan.
11.
Isilali
– Puncak Bintang
Dari persimpangan sebelum menuju
Isilali, jalur yang mengarah ke kanan atas adalah jalur selanjutnya menuju
puncak bintang dengan waktu 2 jam 50 menit. Jalur yang terjal dengan kemiringan
50 derajat akan dilewati sampai menemukan punggungan banyak ditumbuhi pohon, di
daerah sini banyak terdapat kotoran rusa. Selanjutnya jalur yang dilewati cukup
menguras tenaga dengan medan yang terjal berbatu dan curam, serta akan melewati
beberapa wilayah yang tertutupi oleh pepohonan. Di wilayah pepohonan ini harus
berhati-hati dengan banyaknya persimpangan jalur yang di lewati rusa. Keluar
dari wilayah hutan yang tertutup akan menemukan tanjakan berbatu dengan
kemiringan 35-50 derajat, yang merupakan
jalur menuju Puncak Bintang. Di Puncak Bintang cukup luas dan ditumbuhi
beberapa pohon berukuran sedang, dari sini sudah bisa terlihat Puncak Binaiya.
12.
Puncak
Bintang - Nasapeha
13.
Nasapeha
– Puncak Binaya I
Perjalanan dari Nasapeha akan menaiki
tanjakan yang begitu terjal dengan kemiringan 70 derajat dan akan sangat
menguras tenaga, disini kita masih akan menjumpai hutan yang tertutup. Setelah
keluar dari vegetasi hutan akan langsung menemukan jalur yang berbatuan tajam
dan jalurnya yang curam. Dari sini akan melewati taman yang dipenuhi dengan
batu-batu, yang merupakan tempat beristirahatnya rusa di siang hari.
Selanjutnya menaiki punggungan yang menuju ke puncak binaiya 1, jalur yang
dilewati berbatu dan mudah longsor. Sesempainya di Puncak Binaiya I akan bisa
melihat Puncak Binaiya dan Puncak Siale, disekitar Puncak Binaiya I hanya berupa
bebatuan dan rumput.
14. Puncak Binaya I - Waifuku
Puncak Binaiya 1 menuju Waifuku akan
melewati jalur yang menurun dan berbatu. Sepanjang jalan menurun bisa terlihat
dengan jelas terdapat tiga kubangan air yang berjejeran. Tempat tersebut
dinamakan Waifuku III. Dari sini akan
berjalan lagi menuju bukit yang berbatu dan cukup terjal dengan kemiringan 50
derajat. Di jalur ini harus lebih berhati-hati menentukan jalur karena medan
yang tertutupi batu, disini bisa menjadikan sebuah pohon yang berada di atas Waifuku
sebagai patokan untuk arah jalur menuju Waifuku. Setelah sampai kearah pohon,
sudah terlihat Camp Waifuku dibawahnya.Perjalanan menuju Waifuku bisa ditimpuh
dengan 1 jam 15 menit.
15.
Waifuku
– Puncak Binaiya Sejati
Disinilah merupakan pertemuan dari jalur
Desa Kanikeh dan juga terdapat kubangan yang sering di gunakan oleh para
pendaki.Ini merupakan pos terakhir yang berada di daerah terbuka sehingga
anginnya bertiup cukup kencang. Dari sini Puncak Binaiya sudah bisa terlihat dengan jelas dan tidak terlalu jauh,
hanya tinggal sekali menaiki tanjakan dengan kemiringan 35 derajat. Disekitar
jalur banyak ditumbuhi rumput dan tumbuhan kerdil.Di puncak binaiya tempatnya
cukup luas dan banyak dihiasi batuan yang tajam. Di puncak binaiya ini terdapat
persimpangan, bila melanjutkan untuk terus akan menuju jalur ke Gunung Siale
yang lebih tinggi posisinya dari puncak binaiya dan bila ke arah kiri akan
menuju Puncak Binaiya dan Puncak Binaiya II.
16.
Puncak
Binaiya Sejati - Puncak Binaiya II
Dari puncak sejati menuju puncak binaiya
II hanya membutuhkan waktu 5 menit dan jaraknya sangat berdekatan.Jalur yang
dilewati pun cukup jelas, disekitarnya tumbuh rumput-rumput yang lebat.Di
puncak Binaiya II ini cukup luas dan terdapat beberapa pohon yang berukuran
sedang.
17.
Puncak
Binaiya Sejati – Gunung Siale
Perjalanan menuju gunung Siale menuruni
lembahan yang dipenuhi dengan batu-batu menuju arah vegetasi hutan lumut.
Setelah melewati 2 lembahan akan menaiki punggungan yang cukup terjal dengan
kemiringan 50 derajat. Dari sini melewati beberapa kubangan air yang biasanya
sering di datangi rusa.Selanjutnya berjalan menaiki jalur yang berbatu sampai
kearah pohon-pohon yang diselimuti tumbuhan lumut.Disini terdapat persimpangan,
yang mengarah ke kiri merupakan jalur menuju puncak gunung Siale dan yang ke
kanan menuju arah hutan lumut.Jalur menuju puncak tertinggi Gunung Siale
melewati bebatuan yang tajam dan juga cukup curam. Disekitar Puncak Siale ada
beberapa pohon besar yang tumbuh dan
juga terdapat kubangan. Di Puncak Siale ini terdapat lapangan yang luas
dan bebatuan yang tajam. Waktu perjalanan menuju Puncak Siale 1 jam 28 menit.
Dari desa Piliana akan berjalan menuju batas desa
dan menurun melewati perkebunan cengkeh dan sagu. Waktu perjalanan menuju desa
Yaputih bisa 2 jam 15 menit. Dari sini jalur cukup jelas, akan menemukan
jembatan kecil yang terbuat dari kayu-kayu. Memasuki wilayah vegetasi hutan
jalur yang dilalui terus menurun.Disini terdapat persimpangan, yang kearah kiri
bawah merupakan jalur menuju Desa Yaputih dan kearah kanan jalur pemburu
binatang. Setelah sampai dibawah akan menyebrangi sungai yahe yang cukup besar
dengan lebar 6 meter,
menaiki punggungan yang berlumpur merupakan jalur selanjutnya. Dari sini akan
berjalan memasuki wilayah desa Yaputih yang terdapat 2 buah batu besar yang
menyerupai pintu masuk. Memasuki wilayah desa Yaputih kita akan melewati daerah
perkebunan pala, cengkeh, coklat, dan sagu. Jalur menurun sampai menemukan
sungai yang cukup besar merupakan jalur yang akan dilalui. Setelah tiba di
sungai akan berjalan mengikuti aliran sungai yang cukup curam. Di jalur ini
juga akan menemukan perkebunan sagu dan coklat yang menuju ke arah desa
Yaputih, yang jaraknya tidak terlalu jauh.
3 komentar:
hi www.bramatala-utama.blogspot.com owner found your blog via Google but it was hard to find and I see you could have more visitors because there are not so many comments yet. I have discovered site which offer to dramatically increase traffic to your site http://mass-backlinks.com they claim they managed to get close to 4000 visitors/day using their services you could also get lot more targeted traffic from search engines as you have now. I used their services and got significantly more visitors to my site. Hope this helps :) They offer most cost effective services to increase website traffic at this website http://mass-backlinks.com
Untuk deskripsi jalur moso kok ga ada desa manusella,maraina,silumena,kanike ?
Trimakasih
Salam kenal
Karna beda jalur, sebelum manusela ada jalur ke dusun sinahari yg bisa tembus ke jalur piliana
Posting Komentar