Sabtu, 02 Mei 2009

Mabim Rock Climbing Angkatan Cadas Jenggala

Tebing Citatah 48

Berat badan 45 kg, tinggi 150cm, lumayan kekar, hitam dan sadis. “ Besok hari sabtu jam 5.30 semua sudah harus di sekre, yang telat daypacknya di bakar.!!!” salah satu sms sadis, yang dikirim oleh manusia yang baru saja dideskripsikan, haha. Pria kecil ini mempunyai cita – cita untuk memerdekakan kembali Aceh. Haha

Kami berkumpul tepat setengah enam dan memulai sarapan saat itu juga. Tim kali ini yang berangkat sebanyak 10 orang (Iwan, Trabas, Ucup, Kiky, Fajar, Wandiko, Hari, Icha, Adji, dan mike).

D 1958 AW, kendaran inilah yang banyak berjasa bagi kami semua, kendaraan ini termasuk mewah untuk kami, kendaraan ini mempunyai 4 roda, orang – orang dibandung menyebutnya dengan Angkot, (whooaaaa... seluruh indonesia x). Baik kita lanjutkan, tujuan kami menggunakan kendaraan mewah ini adalah terminal caheum. Setelah sampai, kami mencari bus tujuan padalarang, sempat kami bertanya – tanya pada penduduk sekitar (para calo) namun, kami ketinggalan bus, SIALAN.!!! kami menunggu bus berikutnya dengan sabar, setelah menunggu sekian lama akhirnya tiba juga bus yang telah kami tunggu sedari tadi. Tidak banyak dari teman – teman CJ yang istirahat selama di perjalanan, setelah sekian lama kami pun tiba di Padalarang, barang – barang diturunkan dan clean. Baru saja kami turun dari bis, terlihat sesosok pria berjaket merah dan berambut gimbal menggenggam HT ditangan, sepertinya kami mengenali pria ini, tidak salah lagi semakin dekat dan TERNYATA kak Rizal selaku wakil DP. Setelah bertatap muka, cielah... longmarch pun menanti, kak rizal menunjukkan jarinya kearah pria yang sedang berhenti di depan sebuah gang, dan lagi – lagi itu salah satu pembimbing kami, kak Pepen. Perjalanan dilajutkan, tibalah kami di tempat yang dituju, yaitu tebing 48 tempat latihan para KOMODO(baca ; komando). Kegiatan selanjutnya yang kami lakukan adalah seserahan 4 buah pohon untuk dapat ditanam di areal ini, singkat saja “SBPP” dia berpesan kepada kami untuk tidak menebang pohon. Baik pak.!!!!

Selanjutnya kami pun melaksanakn agenda berikutnya, yaitu mendirikan camp. Dalam mendirikan camp kami mendapat kendala, yaitu kami tidak memiliki kayu, anak” CJ adalah anak” yang penurut, CJ mengingat pesan moral dari “SBPP” untuk tidak menebang kayu, kami pun menurut. Yang kami lakukan hanya menebang BAMBU, ha..... Maap pak (itu juga dikit pak).

Setelah kami semua mengisi BBM dengan bahan bakar omlet. kami pun melanjutkan kegiatan selanjutnya simulasi kegunaan alat, mulai dari webbing, fremcok, sisip heksagonal dan sisip

diagonal, piton siku, piton pipih, bong, hook dan yang lainnya. Setelah kegiatan itu selesai, tiap orang dibagikan alat masing – masing 1, fremcok, sisip, piton, sling webing, webing. Tiap alat yang dibagikan harus dijadikan tambatan, namun dalam kegiatan itu terjadi kecelakaan yang fatal, haha (lebai). Kecelakaan itu memakan korban seorang pria bernama mang fajar, ia sempat jatuh berguling – guling layaknya film india (haha) dan menyebabkan lecet disekitar tubuhnya dengan sigap sang P3K obos (baca ; BEO) pun datang. Setelah kejadian itu, sekilas terlihat wajah sikorban yang sempat memutih, (mungkin masih trauma) hahaha. Lalu dilakukanlah uji coba lab, haha maksudnya uji coba dan penilaian tiap tambatan yang kita buat. Dari sekian banyak tambatan yang kita buat, ada salah satu anggota CJ yang membuat tambatan tidak layak pakai, kalau dihitung 6 nyawa melayang sia”, karena tambatan yang dibuat tidak kuat, pelaku dikenal dengan nama danru si wandiko, huhhhh. Pemasangan tambatan dan uji coba pun selesai kemudian kami semua diberi waktu untuk istirahat, lalu CJ dibagi menjadi 2 tim, tim pertama terdiri dari hary leader, icha, fajar, aji mereka sbg turis lalu si mang kiki sebagai cleaner, tim kedua obos sbg leader, acil,wandiko,dan mike mereka lebih memilih sbg turis, lalu ucup sebagai cleaner.

Kegiatan itu berlangsung dengan sukses. Kegiatan selanjutnya yang menuggu kami ialah memasak, sebagian memasak dan sebagian lagi membereskan barang logistik. Sebelum makan datanglah 2 orang kak kita salh satunya pembimbing kami bernama kak juhai dan yang satunya lagi kak lani atau lebih akrab dengan panggilan bang lani. Masakan yang ditunggu pun selesai waktu makan pun tiba, yah sekejap saja makanan itu tewas, nama yang tabu itu masih menghantui.

15 menit kemudian, masih dalam satuan waktu WIB. Kami melakukan Evaluasi Briefing, yang lumayan cukup lama, yah karena Cadas Jenggala adalah anak – anak yang enerjik dan berpikir kritis, hahaha.. (hanya fiktif belaka). Usai lah Evalusai Briefing, lalu waktu tidur pun tiba. Sebelum tidur kak adi berpesan kepada kami, besok jam 6 semua udah harus selesai makan. Namun sebelum tidur mang kiki dan acil mereka berdua berencana untuk ke air, yah ternyata mereka ingin BAB, kebetulan saya dan mang fajar bertugas mengambil air. Namun secara tidak sengaja saya melihat hal yang tidak layak untuk diceritakan, WC di sana tidak memiliki pintu, jadi akan terlihat *nu nya. Haha, itulah yang terjadi pada pak ketu kami dan si mang kiki, ketika saya tidak sengaja melihat *nu nya pak ketu,dengan sigap sang ketua menutup dengan jaket yang dikenakanya)

tepat 04.30 wib kami bangun dan sarapan. Setelah selesai makan, kegiatan berikutnya ialah simulasi trafes buat kedua kalinya. CJ dibagim menjadi 2 tim, tim pertama ucup sebagai leader, icha & obos sbg turis, lalu cleaner ada aji si kasep, tim kedua dengan leader si pak ketu sadis acil (hahaha), hary, wandiko, & mang kiki sbg turis, cleaner di isi oleh si mang fajar.

Tepat pukul 13.05 anak – anak CJ ditantang oleh sesosok tebing, berukuran 48 meter dari atas tanah, huh. Pelajaran pertama tantangan seperti apapun akan dihadapi oleh CJ (cielah lebai). Mulai pembagian tim, CJ dibagi menjadi 3 tim:

*tim pertama terdiri dari Acil sbg leader, icha dan mang kiki sebagai cleaner,

*Tim kedua posisi leader diisi oleh mang fajar, obos sbg turis dan aji sebagai cleaner,

*Tim ketiga hary sebagai leader, wandiko, dan posisi cleaner di isi oleh ucup.

Sayangnya sodara kami mike, dia pulang pada hari sabtu, karena dilarang oleh orang tuanya, namun pada kegiatan hari miggu ia tidak bisa lagi kembali mungkin ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa pergi. Satu, dua, tiga, setiap tim pun beraksi dengan berhati – hati, terdengar teriakan kakak senior dan para pembimbing untuk menyemangati dan menegur kami semua. Awalnya terasa menegangkan, tapi setelah dilalui rasa tegang itu sendiri hilang begitu saja. Beberapa meter tiba dipuncak terdengar suara mesjid mengumandangkan surat suci Alquran, pertanda magrib akan tiba. Tim pertama sukses mencapai puncak namun terjadi kecelakaan yang menegengkan icha turis team pertama terpeleset hingga menggantung untung dengan sigap acil menyamber tangan icha dan selamat lah icha lalu naiklah cleaner team pertama, tim ketiga + turis tim dua si wandiko di suruh untuk naik puncak dengan cara meggunakan jamer dengan SRT. Sempat sebelum mereka naik terjadi pembicaraan diantara mereka dan saya, mereka sempat mengeluh karena sangat disayangkan. Lalu tersisalah tim kedua di belakang, namun setelah leder team 2 naik, dan membuat tambatan lalu naiklah cleaner terbaik si ucup dengan ditemani oleh sayup suara kumandang adzan magrib. Setelah semua tiba diatas, akhirnya tibalah saatnya untuk kami turun memberesakan barang logistik dan membongkar camp. Setelah semua selesai mempacking barang, berkumpulah semua anggota BRAM yang hadir dan 1, 2, 3 BRAM.!!!!


Kembalilah kita pada permasalahan utama, apakah masih ada bus.?? 25 detik kemudian lewatlah bus dengan tujuan leuwi panjang (ini benar” nyata saya hitung loh.!! heheeh) Ternyata Tuhan Maha Adil. Setelah naik bus kami pun tiba di leuwi panjang dan kami melanjutkan perjalanan dengan naik angkot jurusan cicaheum, namun kami melakukan paksaan terhadap sang supir yang tak berdosa untuk mengantar kami ke kampus tercinta WIDYATAMA. Tepat pukul 21.30 WIB kami pun sampai, 5 menit kemudian kami melakukan evaluasi briefing sampai selesai. Lalu diakhiri dengan Do’a dan BRAM.!!!!!!!!!!!!!!


By : ucup Cadas Jenggala