Rabu, 05 Oktober 2011

Pendakian Gunung Rinjani




Perjalanan dimulai Tanggal 2 september 2011 tim beranggota 3 orang terlebih dahulu berangkat dari Bandung menuju Lombok, yang berangkat (Gede, Ical, dan Fajar) Kemudian tanggal 4 September 2011 2 orang lagi menyusul dari jakarta ke lombok dengan menggunakan pesawat yaitu (Ucup dan dirgabri). Keesokan harinya 5 September 2011 perjalanan dimulai dari Bali ke Padangbai dengan mengggunakan taksi menuju Mataram. Sesampainya di Mataram kami istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga sebelum menuju Desa Sembalun sambil menunggu anggota tim 3 orang (Gede, Ical, dan Fajar) dari gilitrawangan dan kamipun sambil mempersiapkan perlengkapan pendakian seperti belanja konsumsi dan logistik yang hendak dibawa.

Perjalanan menuju lombok Utara memakan waktu 5 jam dengan pemandangan puncak Rinjani di sebelah kiri kami. Setelah 5 jam di perjalanan, akhirnya kamipun sampai di pos pendaftaran Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Desa Sembalun. Sesampainya di posko pendaftaran dari Sembalun kamipun segera mendaftarkan diri diposko pendakian dengan biaya Rp. 7.500/ org. Ketika kami selesai mendaftar kami jumpa dengan teman satu daerah yaitu berasal dari bandung dan akhirnya kamipun berkenalan. Setelah selesai mendaftar kami terlebih dahulu makan siang di sebuah warung yang tidak jauh dari posko pendaftaran. Setelah selesai makan siang kami pun langsung melanjutkan perjalanan kami barsama teman yang berasal dari bandung juga yang beranggota 3 orang.

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok utara, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl. Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan kegigihan. Salah satu keeksotisan Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani. Danau ini terletak di ketinggian 2800 mdpl, kaya akan ikan–ikan maupun flora fauna lain. Kekayaan danau ini sering dieksploitasi oleh penduduk setempat dengan mengambil ikan-ikannya. Ikan-ikan yang banyak terdapat di danau ini adalah ikan mas, mujair.

Tgl 7 September 2011 Sembalun pkl 11.30 – Pos 1 pkl 13.00 Kami memulai perjalanan menuju Plawangan sembalun. Untuk menuju Plawangan Sembalun diperlukan waktu normal sekitar 8-9 jam dan melewati sebanyak 3 pos/ shelter peristirahatan. Jalur pendakian dari sembalun merupakan jalur relative mudah karena datar tapi sangat melelahkan karena Jalur ini cukup panjang dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik. Jalur ini cukup jelas karena kita masih melewati berupa sawah penduduk. Setelah itu kita melewati hutan yang tertutup rapat setelah itu kita melewati padang savana dan berpasir.

Pos I 13.30– Pos II 14.20 Pos I terdapat sebuah pondok yang terbuat dari kayu yang teletak ditengah jalur di daerah padang rumput yang dapat digunakan untuk tempat istirahat sementara bagi para pendaki dan berlindung dari hujan. Pos I kurang bagus untuk dijadikan tempat camp karena vegetasinya terbuka dan tidak memiliki sumber air. sepanjang jalan kita akan melewati luas savana/padang rumput yang sesekali dipayungi oleh pohon cemara. Padang rumput yang luas ini mengingatkan saya pada Bukit Teletubies. Jalur dari pos I ke Pos II masih sedikit menanjak dan padang rumput yang terbuka serta masih melewati beberapa aliran lahar dan kali kering.

Pos II 14.30– Pos III 15.40 Pos II terletak di sebelah kiri jalan agak menjorok kedalam, dan didepan pos ini terdapat sungai kecil serta jembatan diatasnya yang merupakan jalur pada rute ini. Pos nya sendiri letaknya disebuah lembah yang diapit bukit yang merupakan pos untuk

bagi para pendaki untuk beristirahat, Jalur dari pos II cukup jelas karena masih merupakan

vegetasi terbuka. Pos ini terdapat mata air tempat seluruh tim melepas lelah dan beristirahat makan siang. Jalur dari pos II ke Pos III masih menanjak dan padang rumput yang terbuka serta melewati daerah yang berbatuan.

Pos III 16.00– Pos Plawangan 22.00 Pos III terletak persis dipinggir aliran lahar. Sebelum mencapai pos ini kita akan bertemu sebuah persimpangan jalan yang memisahkan jalur ke bukit penyesalan (kanan) dan ke jalur penderitaan (kiri). Kondisi Pos III ini masih sangat bagus dibanding dua pos sebelumnya. Selepas pos 3 jalur menuju Plawangan Sembalun didominasi oleh tanjakan dan sedikit sekali jalur landai (bonus) hanya sesekali dan itupun dengan jarak yang cukup pendek. Perjalanan menuju Plawangan cukup membutuhkan waktu yang lama sekitar 6 jam sehingga Sembalun ternyata cukup menguras tenaga kami. Dari pos III menuju Plawangan Sembalun bukit didominasi oleh pohon cemara dan perdu dan mendekati Plawangan Sembalun mulailah bermunculan pohon-pohon edelweis.

Plawangan Sembalun – 8 September Puncak Rinjani 03.00 Akhirnya kami sampai di pos plawangan sekitar jam 22.00. Plawangan Sembalun merupakan daerah dataran yang cukup luas yang dapat dijadikan lokasi camp terakhir sebelum mencapai puncak untuk memulai summit attack ke puncak Rinjani dan dilokasi ini juga kita dapat melihat menikmati pemandangan danau


segara anakan yang luar biasa dari Plawangan Sembalun. Plawangan sembalun terdapat dua toilet, dan juga sebuah sumber air y

ang berupa pancuran. Untuk mengambil air kita turun kebawah sebelah kiri. Di pos ini kita harus Hati-hati terhadap monyet mereka sangat agresif untuk merebut makanan setiap para pendaki.

Sesampainya di pos plawangan anggota tim segera bergegas-gegas mendirikan tenda, ganti pakaian tidur dan memasak makanan yang hendak dimakan sebagai energi untuk melanjuti perjalanan summit attack ke puncak Rinjani.

Sekitar jam 03.30 WITA pagi tim bergegas-gegas untuk melanjutkan perjalanan summit attack ke puncak Rinjani. Perjalan ke puncak Perjalan kepu

ncak Perjalanan dari Plawangan kepuncak mu

lai dihadapkan pada tanjakan-tanjankan yang curam dan berdebu sampai pada batas gigiran puncak kemudian berbelok kekiri mengikuti gigiran puncak yang berpasir lembut membuat sulit untuk melangkah. Medan pasir, batu, tanah, harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Pemandangan di sekitar puncak kita dapat terlihat Gunung Agung dan kearah bawahnya ada segara anakan beserta Gunung Baru Jari.

Setelah itu anggota kembali turun ke basecamp

sekitar jam 08.00 WITA. Setelah turun tim istirahat sejenak dan memasak makanan siang sambil menunggu 2 anggota lagi belum turun dari puncak, setelah makan kamipun mulai bergegas packing untuk melanjutkan perjalan kami ke Danau Segara Anak.

Plawangan Sembalun – Danau Segara Anak 13.00 Kamipun mulai perjalan sekitar jam 13.00WITA. Untuk mencapai Danau Segara Anak kita harus melewati turunan terjal yang berbatuan dan padang savana yang berupa ilalang.

Jalur ini cukup berat karena jalur yang sangat terjal meskipun berupa turunan, sehingga perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Jalur ini cukup jelas karena vegetasinya terbuka. Jalur akan mulai datar bila sudah mendekati Danau Segara Anak. Akhirnya kamipun tiba di Segara Anak sekitar jam 17.00 wita . Sesampainya di Danau Segara anak kami langsung mencari lokasi untuk mendirikan tenda. Kamipun segera bergegas mengeluarkan perlengkapan logistik dan konsumsi kami yang hendak di pakai. Setelah selesai mendirikan tenda kami pun cepat bergegas untuk mengambil air dan mandi air hang

at membersihkan diri kami dari debu selama di perjalanan.

Tanggal 8 September s.d. 11 september 2011 Kami habiskan waktu di danau Segara anak selama 3 hari 2 malam. Dimana di danau Segar

a Anak aktivitas yang dapat kami lakukan adalah mandi di air kelaq atau air belerang yang lumayan hangat dan asyik untuk berendam. Aktivitas lain yang bisa di lakukan adalah memancing ikan mujahir dan ikan emas.

Keesokan harinya tanggal 10 September ka

mipun melihat Gua Susu dan gua taman yang

lumayan cukup jauh sekitar 1km dari danau segara anak. Jalur dari Segara anak ke Gua lumayan cukup terjal dan licin karena kita melewati jalan yang berbatuan dan melewati jalur air belerang.

11 September 2011 CAMP SEGARA ANAK 08.00 WITA - PLAWANGAN SENARU 10.15


Setelah puas, pagi harinya pada tanggal 11 September jam 08.00 kamipun mulai meninggalkan Danau Segara Anak Untuk melanjutkan perjalanan kami. Jalur dari Segara Anak ke Plawangan Senaru melewati tanjakan sebuah tebing batu yang curam yang cukup memeras tenaga, kemudian melewati jalan setapak berbatu terus melipir melipiri gigiran tebing kemudian turun punggungan bukit, sesekali terdapat turunan. Dari plawangan Senaru kita bisa melihat dengan jelas danau segara anakan, puncak rinjani. Disini tidak ada sumber air.

Plawangan Senaru 10.30- Pos III 12.00 Jalur dari Plawangan Senaru merupakan turunan terus serta jalan setapaknya berbatu-batu melewati beberapa punggungan bukit yang ditumbuhi rumput dan terbuka. Setelah itu kita melewati padang rumput dan berpasir. Pos III terdapat dua pondok akan tetapi kondisi yang satunya sudah hampir roboh, disini juga terdapat mata air dan binatang monyet.

Pos III 12.00– Pos II 13.00 Jalur dari pos III menuju pos II ini sudah tidak terlalu berat meskipun masih ada sedikit tanjakan yang dilewati karena sudah merupakan turunan terus. Sepanjang jalur ini kita juga melewati daerah Padang rumput yang luas Kemudian kita akan melewati hutan tertutup.

Pos II 13.00–Pos I 14.20 Dari Pos II Jalur yang dilewati masih berupa Hutan tertutup. Pos II ini terdapat Pondok yang lumayan besar dan juga terdapat sumber mata air. Pos ini berupa tanah rata yang cukup luas. Kondisi pos ini tertutup dikelilingi oleh pohon sehingga baik dijadikan tempat untuk camp.

Pos I 14.30 – Senaru 15.30 Selanjutnya perjalanan dari Pos I ke Senaru kita masih melewati hutan tertutup. Dipos I terdapat sebuah pondok kecil yang terletak didekat pohon beringin yang mana akan kita lewati. Keadaan hutan tidak begitu rapat dan gelap, Jalur dari senaru lebih sejuk dibandingkan jalur dari Sembalun. Jalur yang dilewati merupakan turunan dan sudah jalan setapak yang dilewati untuk mencapai senaru dan kadang-kandang agak datar akan tetapi terasa agak panjang, Kemudian jalan lurus melewati perkebunan penduduk kemudian kita melewati papan pengumuman dari taman nasional.

Sesampainya kami Di Senaru Kamipun langsung mencari kendaraan untuk pulang ke UNRAM (Grahapala Rinjani). Setelah tiba di Mataram kamipun habiskan waktu istirahat sejenak sebelum pulang ke Bali. Terimakasih sebesar-besarnya kepada Grahapala Rinjani atas jamuannya.

Tidak ada komentar: