Rabu, 31 Oktober 2012




Pendakian Nusa Ina – Gunung Binaiya

Adventure Season 2012 kami dari tim Binaiya Mountain eXpedition memilih Gunung Binaiya, Pulau Seram, Maluku Tengah sebagai lokasi Adventure Season.  Gunung Binaiya merupakan gunung tertinggi di Provinsi  Maluku. Gunung ini berada di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah dengan ketinggian 2.892 mdpl terletak pada koordinat 03°10’46” LS dan 129°28’24,5” BT dengan panjang jalur ± 33,72 km. Gunung Binaiya ini sendiri berada di jajaran Pegunungan Manusela dan berada dibawah pengawasan Balai Taman Nasiona Manusela. Di pegunungan Manusela terdapat banyak puncak yaitu Puncak Manukupa, Puncak Bintang dan Puncak Murkele dan Puncak tertingginya adalah Puncak Binaiya. Untuk menuju ke Puncak Binaiya sendiri terdapat tiga jalur pendakian, dua jalur terletak di selatan pulau Seram yaitu dimulai dari Desa Mosso dan Desa Yaputih, dan satu jalur pendakian lagi berada di bagian utara Pulau Seram yaitu dari desa Huolu, ketiga jalur ini yang bisa mengantarkan para pendaki untuk sampai ke Puncak Binaiya Gunung Binaiya terkenal dengan gunung yang mempunyai cerita mistik dan dianggap angker oleh orang orang yang berada dikaki Gunung Binaiya itu sendiri seperti di Desa Piliana.Uniknya gunung ini, pendakian dimulai dari ketinggian 0 mdpl tepat di garis pantai Pulau Seram dan dikenal dengan sebutan Zero To Zero, inilah yang menjadikan Gunung Binaiya ini dikenal sebagai gunung yang sangat bagus dengan medannya disuguhkannya.
Selama perjalanan kita akan disuguhi oleh jalur yang cukup terjal, menyebrangi sungai,serta jalur yang berlumpur. Kemudian pendakian menuju puncak di pegunungan Manusela ini, pendaki akan melewati gunung yang berbatuan dengan cuaca hujan dan berkabut. Bebatuan di pegunungan ini sendiri sangat tajam dan mudah lepas, sehingga untuk pendakian menuju puncak dibutuhkan konsentrasi dan lebih berhati-hati., Kemringan berkisar 30-60% mulai dari Gunung Markele sampai Gunung Binaiya yang mnerupakan Puncak tertinggi. Sebagian besar kawasan ini memiliki kelerengan yang sangat terjal dengan lembah – lembah yang dalam. Bagian yang relative lebih landau terletak dibagian utara sekitar Wahai dan Sasarata serta bagian Selatan di daerah Hatumete, Hatu, dan Woke.Dalam melakukan pendakian kita disuguhkan pemandangan yang sangat menarik ditamnbah jalurnya naik turun bukit oleh karena itu dibutuhkan fisik dan mental yang bagus cocok untuk tracking endurance.
Gunung Binaiya berada dalam pengawasan Taman Nasional Manusela yang kantornya berada di Kota Masohi.Taman Nasional Manusela memiliki luas 189.000 ha. Iklim dan cuaca di Taman Nasional Manusela, Maluku Tengah dengan  curah hujan 1.500 – 2.000 mm/tahun. Tipe vegetasi yang dijumpai di jajaran pegunungungan Manusela terutama di Gunung Binaiya yaitu hutan hujan tropis. Jenis – jenis yang ditemui di gunung ini adalah Agathis alba, Agathis phillipinensis, Casuarina montana, Duabanga moluccana, Diospyros sp, Pterocarpus blumeii.  Gunung Binaiya terkenal akan hutan lumutnya serta pohon pakis yang banyak terdapat di Puncak Binaiya. Uniknya pohon pakis ini, ia dapat tumbuh di bebatuan dengan batangnya yang begitu lentur.
Selain itu masih ada keunikan lain yang bisa dibilang menarik juga ketika kita melakukan pendakian ke Gunung Binaiya yaitu tentang budaya masyarakat sekitarnya pegunungan Binaiya yang masih kental terbukti dengan masih adanya suku – suku yang masih menganut paham animisme dan dinamisme seperti di Dusun Sinahari, Dusun Losa dan masih banyak lagi yang lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki selain melakukan pendakian . Dikarenakan masih kentalnya cerita mistik di pegunungan ini telah banyak menelan korban jiwa konon menurut penuturan masyarakat sekitar bila kita menemukan kupu – kupu atau hewan lainnya yang berwujud besar jangan kita mengikutinya, karena bila kita mengikutinya maka malapetaka akan terjadi. Kemudian ada juga salah satu pendaki mengatakan ketika sedang bermalam di Gunung Binaiya ada cahaya matahari yang menggelilingi tempat campnya dengan sangat jelasnya.Itulah segelintir cerita mistik yang di pegunungan Binaiya yang terdapat di Gunung Binaiya dan masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk mencapai Puncak Binaiya hanya memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dari camp terakhir yaitu Waifuku. Di puncak ini terdapat tanda puncak yaitu plat dari ekspedisi Nusa Ina serta dari ekspedisi Daramapala. Puncak Binaiya ini berada di sebelah utara Puncak Binaiya II, sebelah selatan Gunung Murkalele, sebelah timur Puncak Bintang dan sebelah barat Gunung Siale.

Jalur Pendakian
Jalur pendakian untuk menuju Puncak Binaiya ada tiga jalur yaitu jalur utara dari Desa Houlu, jalur selatan dari Desa Mosso dan jalur baru dari Desa Yaputih.Untuk pendakian naik turun melalui jalur utara membutuhkan waktu 9 hari, untuk jalur mosso menghabiskan waktu 12 hari, sedangkan dari jalur Yaputih menghabiskan waktu 6 hari untuk sampai Puncak Binaiya. Untuk jalur utara, pendaki akan melewati kurang lebih 3 desa yaitu Houlu, Roho, dan Kanikeh. Sedangkan jalur Mosso, pendakian akan melewati kurang lebih delapan desa atau dusun.
Untuk jalur piliana ini merupakan jalur baru untuk menuju Puncak Binaiya, sehingga belum banyak pendaki yang melakukan pendakian melalui jalur ini.Untuk jalur ini pendaki hanya melewati dua desa yaitu Yaputih dan Piliana. Melewati jalur Piliana dapat dikatakan jalur yang lumayan cukup ektrim karena jalur yang terjal, bebatuan lepas,serta banyak terdapat jebakan untuk hewan buruan.
Pendakian melewati jalur ini terdapat lima pos yaitu Ai Moto, Highcamp, Isilali, Nasapeha, dan Waifuku. Sumber air yang terdapat selama pendakian berupa sungai keci, sungai besar, serta air musiman atau kubangan. Untuk pendakian dari Ai Moto menuju Isilali, diharuskan membawa air dari camp Ai Moto. Karena di Isilali ini sendiri tidak terdapat sumber air.


Deskripsi Jalur
1.        Mosso - Sinahari
Dari Desa Mosso kita akan berjalan menuju pintu masuk vegetasi hutan yang berada di belakang Desa Mosso. Setelah memasuki vegetasi hutan disini akan menjumpai kebun sagu warga yang banyak terdapat di awal perjalanan. Setelah berjalan 20 menit terdapat persimpangan jalur yang di tengahnya terdapat gubuk yang sering di pakai untuk beristirahat.Dari persimpangan ini kita memilih jalur yang mengarah ke kanan yang merupakan jalur menuju sinahari. Tidak jauh dari persimpangan ini kita akan melawati sungai kecil yang sering di pakai untuk menumbuk sagu oleh warga sekitar. Berikutnya kita akan sering melewati hutan bambu yang cukup banyak di perjalanan, setelah memasuki daerah kebun coklat, pinang, dan cengkeh, tidak jauh dari sini kita akan menyebrangi lembahan yang tidak terlalu curam hingga sampai ke sinahari. Sinahari merupakan satu rumah yang terbuat dari sebagian besar menggunakan bagian dari pohon sagu. Dari Mosso menuju Sinahari membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.
2.        Dusun Sinahari – Dusun Losa
Jalur selanjutnya kita melewati perkebunan orang Sinahari yang menanjak dengan kemiringan sekitar 45 derajat, dan akan melawati beberapa gubuk pengolahan sagu yang masih berada di sekitar kebun orang sinahari. Banyak sungai-sungai kecil yang akan dilalaui setelah keluar dari sinahari dan akan melewati lembahan yang berbatu dan berlumut. Disini juga banyak terdapat jalur-jalur yang sering dipakai para pemburu, akan tetapi jalur yang mengarah ke losa sangat jelas hingga kita berada di puncakkan punggungan yang berikutnya. Disini kita sudah bisa melihat bangunan rumah orang losa yang berada di seberang puncakkan punggungan.Berikutnya merupakan jalur yang curam dan berbatu dengan kemiringan antara 55-65 derajat yang tanahnya berlumpur membuat harus lebih berhati-hati, jalur yang curam ini juga di aliri sungai kecil. Setelah turun kita akan melewati sungai yang lebih besar dari sebelumnya, disini juga terdapat jembatan yang terbuat dari tumbuhan bambu yang sengaja dibuat orang losa untuk membantu aktivitas kegiatan mereka. Setelah melewati sungai kita akan menaiki tanjakan yang cukup mananjak dengan jalur yang berbatu dengan kemiringan antara 45-55 derajat. Ditengah perjalanan  terdapat persimpangan sebelum sampai di Losa, jalur kearah kiri merupakan jalan untuk menuju ke Dusun Losa. Di losa terdapat 3 bangunan rumah yang terbuat dari anyaman pohon bambu dan sagu.
3.       Dusun Losa – Desa Piliana
Perjalanan dari Losa menuju Piliana cukup sulit seperti jalur yang sebelumnya dan di jalur ini kita akan banyak menemukan pohon sagu besar yang sudah ditebangi. Melewati jalur ini banyak ditemukan sungai-sungai kecil yang akan dilalui dengan jalan yang berbatu dan kita juga akan melewati lembahan yang tertutup dengan kerapatan hutan hujan tropisnya. Jalur yang akan dilewati sangat menguras tenaga karena medan yang naik dan turun. Di jalur ini terdapat beberapa persimpangan yang sering di pakai untuk pergi berburu binatang. Sebelum kita memasuki wilayah kebun coklat juga terdapat persimpangan yang menuju ke rumah warga manuala, yang seterusnya akan menuju rumah orang huu.  Tidak jauh dari sini kita sudah dapat melihat Desa Piliana yang berada di bawah ketinggian kita, kearah bawah kita akan langsung memasuki wilayah perkebunan penduduk desa pilana yang sebagian besar di tanami pohon coklat. Di wilayah perkebunan ini sumber air cukup banyak karena ada beberapa sungai kecil yang akan dilewati sampai ke desa piliana. Memasuki wilayah desa kita akan menemukan persimpangan, arah kiri merupakan jalan menuju kantor desa yang harus melewati sungai kecil dan tidak jauh tempatnya dari persimpangan sebelumnya. Kurang lebih perjalanan 5 jam 25 menit manuju Desa Piliana.
4.       Desa Piliana – Sungai Yahe
Dari arah kantor pemerintahan desa kita berjalan ke arah atas desa menuju areal perkebunan warga. Di perkebunan ini kita akan banyak menjumpai pohon cengkeh, sagu, dan coklat. Dari perkebunan warga terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari kayu pohon kemudian memasuki vegetasi hutan.Diperjalanan terdapat sebuah rumah yang terbuat dari bahan pohon sagu dan juga ada dua kepala keluarga yang mendiami rumah tersebut. Dari rumah ini kita akan berjalan turun menuju sungai dan akan menyusuri sungai sampai menemukan persimpangan yang mengarah ke atas dengan kerapatan hutan tropis yang lebat. Sepanjang jalur ini banyak terdapat jebakan binatang yang dipasang warga, karena sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai pemburu.Dari sini kita sudah bisa mendengar suara sungai Yahe yang cukup deras dengan air yang sangat jernih. Sungai ini pada musim barat akan kering. Tetapi pada saat musim timur, sungai ini menjadi sungai yang cukup deras.Di sungai yahe terdapat jembatan bambu yang masih bisa untuk dilewati.
5.       Sungai Yahe - Lukuamano
Setelah melewati sungai selanjutnya pendakian dihadapi denagn tanjakan yang cukup terjal dengan kemiringan antara 45-55 derajat.Di jalur ini banyak tumbuhan rotan yang cukup besar, dan juga bisa menemukan beberapa pohon besar yang sudah tumbang di jalur pendakian. Setelah itu kita akan melewati lembahan yang cukup curam yang di bawahnya harus menyebrangi sungai yang tidak terlalu besar. Dari sungai ini sama seperti sebelumnya akan menaiki tanjakan lagi sampai menemukan puncakan kecil yang di sekitarnya ditumbuhi tanaman lumut yang lebat.
6.       Lukuamano – Ai Moto
Dari Lukuamano jalur pendakian akan melipir lebahan yang diatasnya terdapat batu besar dan banyak pohon-pohon tinggi di sekitarnya. Menaiki punggungan yang ukup panjang serta rapatnya vegetasi hutan.Selanjutnya jalur menuju Ai Moto memiliki kemiringan sekitar 50 derajat.Perjalanan menuju aimoto dapat di tempuh dengan waktu sekitar 2 jam. Memasuki daerah Ai moto kita akan melewati lembahan yang juga terdapat sungai yang mengalir masuk ke dalam goa, melewati sungai kecil diantara pohon bambu kita akan menemukan tanjakan sepanjang 10 meter yang tepat diatasnya adalah Camp Ai Moto. Biasanya para pendaki bermalam di tempat ini dan sumber air disini terdapat di bawah camp Ai Moto yang mengalir masuk ke dalam goa.
7.       Ai Moto - Aiulanusalai
Menuju Aiulanusalai akan melewati lembahan kecil dan menyeberangi sungai kering. Di jalur ini banyak terdapat batuan yang licin dan mudah terlepas.Jalur yang dilewati cukup menanjak dengan kemiringan 55-65 derajat, disamping jalur banyak di tumbuhi pohon-pohon yang tinggi dan beberapa tanaman rotan. Setelah itu kita akan melewati tebing batu yang besar dengan medan yang menanjak dan diatasnya adalah Aiulanusalai. Di Aiulanusalai terdapat lahan yang cukup untuk mendirikan beberapa tenda dan tetapi sayangnya disini tidak ada sumber air.Perjalanan dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam.
8.       Aiulanusalai – HighCamp
Dari Aiulanusalai menuju HighCamp jalur terus menanjak dengan kemiringan antara 50-70 derajat dan disepanjang jalur ini juga banyak terdapat bekas jebakan binatang serta pepohonan berukuran besar yang diselimuti lumut dan berbagai macam jenis anggrek hutan. Jalur menuju HighCamp sudah memasuki wilayah hutan lumut yang panjang .melewati jalur ini harus berhati-hati karena lumut yang diinjak bisa terperosot ke dalam. Di pos High Camp hanya dapat mendirikan 2 tendan dan disekitarnya banyak di tumbuhi pohon-pohon yang cukup rapat serta berlumut. Waktu tempuh dari Aiulanusalai 3 jam 15 menit.
9.       High Camp – Puncak Manukupa
Dari HighCamp melanjutkan perjalanan menuju Puncak Manukupa.Kondisi jalur menuju Puncak Manukupa masih melewati tanah yang berlumut dan beberapa batu yang besar. Setelah melewati hutan lumut akan menemukan tanjakan yang berbatuan tajam dan terjal serta mudah longsor. Disini angin bertiup cukup kencang karena sudah berada di daerah terbuka.Dari sini sudah bisa terlihat Puncak Manukupa yang berbatuan tajam, waktu perjalanan sekitar 1 jam.
10.    Puncak Manukupa - Isilali
Dari puncak Manukupa yang berbatu jalur selanjutnya cukup curam dan terbuka.Dari Puncak ini menuju Isilali membutuhkan waktu sekitar 43 menit. Setelah menuruni jalur yang cukup curam kita akan memasuki vegetasi hutan yang juga banyak ditumbuhi lumut. Memasuki wilayah vegetasi hutan banyak terdapat kotoran rusa dan jalur yang sering dilalui rusa.ISiale berada di dalam lembahan yang ditutupi hutan yang lebat. Terdapat persimpangan jalur, bila ingin melanjutkan perjalanan selanjutnya dapat mengambil arah kiri yang mengarah ke atas dan bila ke arah kanan akan menuju ke camp Isilali, kurang lebih sekitar 15 meter dari persimpangan sebelumnya. Di Camp Isilali dapat mendirikan kurang lebih 4 tenda dan dibawahnya juga terdapat tempat yang cukup luas untuk mendirikan tenda tambahan.
11.    Isilali – Puncak Bintang
Dari persimpangan sebelum menuju Isilali, jalur yang mengarah ke kanan atas adalah jalur selanjutnya menuju puncak bintang dengan waktu 2 jam 50 menit. Jalur yang terjal dengan kemiringan 50 derajat akan dilewati sampai menemukan punggungan banyak ditumbuhi pohon, di daerah sini banyak terdapat kotoran rusa. Selanjutnya jalur yang dilewati cukup menguras tenaga dengan medan yang terjal berbatu dan curam, serta akan melewati beberapa wilayah yang tertutupi oleh pepohonan. Di wilayah pepohonan ini harus berhati-hati dengan banyaknya persimpangan jalur yang di lewati rusa. Keluar dari wilayah hutan yang tertutup akan menemukan tanjakan berbatu dengan kemiringan 35-50 derajat,  yang merupakan jalur menuju Puncak Bintang. Di Puncak Bintang cukup luas dan ditumbuhi beberapa pohon berukuran sedang, dari sini sudah bisa terlihat Puncak Binaiya.
12.    Puncak Bintang - Nasapeha
Dari puncak bintang akan menurun melewati batuan yang tajam dan     cukup terjal dengan kemiringan 60 derajat, disini harus lebih berhati-hati karena batuan yang mudah terlepas. Menyusuri punggungan yang panjang dan keluar masuk daerah hutan yang tertutup merupakan jalur yang dilalui untuk menuju Nasapeha, lama waktu pendakian 43 menit.Memasuki daerah hutan yang banyak di tumbuhi lumut dan cukup menanjak dimana terdapat kubangan kecil berair yang sering dipakai untuk minum rusa. Dari kubangan ini akan menemukan jalur yang mengarah turun ke lembahan menuju nasapeha dan setelah turun terdapat kubangan yang lebih besar dari yang sebelumnya serta ada beberapa pohon besar yang tumbuh di sekitarnya. Ini adalah nasapeha dimana sumber air yang didapat, diambil dari kubangan dan di nasapeha merupakan tempat yang cukup luas sehingga dapat  mendirikan sampai 5 tenda.
13.    Nasapeha – Puncak Binaya I
Perjalanan dari Nasapeha akan menaiki tanjakan yang begitu terjal dengan kemiringan 70 derajat dan akan sangat menguras tenaga, disini kita masih akan menjumpai hutan yang tertutup. Setelah keluar dari vegetasi hutan akan langsung menemukan jalur yang berbatuan tajam dan jalurnya yang curam. Dari sini akan melewati taman yang dipenuhi dengan batu-batu, yang merupakan tempat beristirahatnya rusa di siang hari. Selanjutnya menaiki punggungan yang menuju ke puncak binaiya 1, jalur yang dilewati berbatu dan mudah longsor. Sesempainya di Puncak Binaiya I akan bisa melihat Puncak Binaiya dan Puncak Siale, disekitar Puncak Binaiya I hanya berupa bebatuan dan rumput.
14. Puncak Binaya I - Waifuku
Puncak Binaiya 1 menuju Waifuku akan melewati jalur yang menurun dan berbatu. Sepanjang jalan menurun bisa terlihat dengan jelas terdapat tiga kubangan air yang berjejeran. Tempat tersebut dinamakan  Waifuku III. Dari sini akan berjalan lagi menuju bukit yang berbatu dan cukup terjal dengan kemiringan 50 derajat. Di jalur ini harus lebih berhati-hati menentukan jalur karena medan yang tertutupi batu, disini bisa menjadikan sebuah pohon yang berada di atas Waifuku sebagai patokan untuk arah jalur menuju Waifuku. Setelah sampai kearah pohon, sudah terlihat Camp Waifuku dibawahnya.Perjalanan menuju Waifuku bisa ditimpuh dengan 1 jam 15 menit.
15.    Waifuku – Puncak Binaiya Sejati
Disinilah merupakan pertemuan dari jalur Desa Kanikeh dan juga terdapat kubangan yang sering di gunakan oleh para pendaki.Ini merupakan pos terakhir yang berada di daerah terbuka sehingga anginnya bertiup cukup kencang. Dari sini Puncak Binaiya sudah bisa  terlihat dengan jelas dan tidak terlalu jauh, hanya tinggal sekali menaiki tanjakan dengan kemiringan 35 derajat. Disekitar jalur banyak ditumbuhi rumput dan tumbuhan kerdil.Di puncak binaiya tempatnya cukup luas dan banyak dihiasi batuan yang tajam. Di puncak binaiya ini terdapat persimpangan, bila melanjutkan untuk terus akan menuju jalur ke Gunung Siale yang lebih tinggi posisinya dari puncak binaiya dan bila ke arah kiri akan menuju Puncak Binaiya dan Puncak Binaiya II.
16.    Puncak Binaiya Sejati - Puncak Binaiya II
Dari puncak sejati menuju puncak binaiya II hanya membutuhkan waktu 5 menit dan jaraknya sangat berdekatan.Jalur yang dilewati pun cukup jelas, disekitarnya tumbuh rumput-rumput yang lebat.Di puncak Binaiya II ini cukup luas dan terdapat beberapa pohon yang berukuran sedang.
17.    Puncak Binaiya Sejati – Gunung Siale
Perjalanan menuju gunung Siale menuruni lembahan yang dipenuhi dengan batu-batu menuju arah vegetasi hutan lumut. Setelah melewati 2 lembahan akan menaiki punggungan yang cukup terjal dengan kemiringan 50 derajat. Dari sini melewati beberapa kubangan air yang biasanya sering di datangi rusa.Selanjutnya berjalan menaiki jalur yang berbatu sampai kearah pohon-pohon yang diselimuti tumbuhan lumut.Disini terdapat persimpangan, yang mengarah ke kiri merupakan jalur menuju puncak gunung Siale dan yang ke kanan menuju arah hutan lumut.Jalur menuju puncak tertinggi Gunung Siale melewati bebatuan yang tajam dan juga cukup curam. Disekitar Puncak Siale ada beberapa pohon besar yang tumbuh dan  juga terdapat kubangan. Di Puncak Siale ini terdapat lapangan yang luas dan bebatuan yang tajam. Waktu perjalanan menuju Puncak Siale 1 jam 28 menit.
18.    Desa Piliana – Desa Yaputih
Dari desa Piliana akan berjalan menuju batas desa dan menurun melewati perkebunan cengkeh dan sagu. Waktu perjalanan menuju desa Yaputih bisa 2 jam 15 menit. Dari sini jalur cukup jelas, akan menemukan jembatan kecil yang terbuat dari kayu-kayu. Memasuki wilayah vegetasi hutan jalur yang dilalui terus menurun.Disini terdapat persimpangan, yang kearah kiri bawah merupakan jalur menuju Desa Yaputih dan kearah kanan jalur pemburu binatang. Setelah sampai dibawah akan menyebrangi sungai yahe yang cukup besar dengan lebar 6 meter, menaiki punggungan yang berlumpur merupakan jalur selanjutnya. Dari sini akan berjalan memasuki wilayah desa Yaputih yang terdapat 2 buah batu besar yang menyerupai pintu masuk. Memasuki wilayah desa Yaputih kita akan melewati daerah perkebunan pala, cengkeh, coklat, dan sagu. Jalur menurun sampai menemukan sungai yang cukup besar merupakan jalur yang akan dilalui. Setelah tiba di sungai akan berjalan mengikuti aliran sungai yang cukup curam. Di jalur ini juga akan menemukan perkebunan sagu dan coklat yang menuju ke arah desa Yaputih, yang jaraknya tidak terlalu jauh.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

hi www.bramatala-utama.blogspot.com owner found your blog via Google but it was hard to find and I see you could have more visitors because there are not so many comments yet. I have discovered site which offer to dramatically increase traffic to your site http://mass-backlinks.com they claim they managed to get close to 4000 visitors/day using their services you could also get lot more targeted traffic from search engines as you have now. I used their services and got significantly more visitors to my site. Hope this helps :) They offer most cost effective services to increase website traffic at this website http://mass-backlinks.com

Unknown mengatakan...

Untuk deskripsi jalur moso kok ga ada desa manusella,maraina,silumena,kanike ?
Trimakasih
Salam kenal

Unknown mengatakan...

Karna beda jalur, sebelum manusela ada jalur ke dusun sinahari yg bisa tembus ke jalur piliana