Kamis, 10 September 2009

Adventure Season Tim Stariway Cave Maros

Catatan perjalanan Adventure Season dimulai pada hari senin tanggal 27 juli 2009, tim stairway cave maros yang beranggotakan :Fajar, Michael, dan Harry berangkat menuju Sulawesi dengan menggunakan jalur darat, yaitu dari Univ. Widyatama menuju stasiun Kereta Api yang terletak di kiara condong, kemudian melanjutkan perjalanan menuju surabaya dengan waktu tempuh sekitar 18 jam dengan memakai kereta ekonomi. Pada malam hari tim tiba di Surabaya dan dijemput oleh kaka dari BRAMATALA yaitu kak Yogi, kemudian ka Yogi pun mengantarkan kami menuju univ. Airlangga untuk singgah dan beristirahat di sekretariat Wanala. Pagi hari tiba, Michael sebagai divisi transportasi denga dibantu teman dari Wanala yaitu kak boeo mengurus pembelian tiket kapal Pelni, kami pun menunggu sambil sharing dengan teman-teman dari Wanala. Setelah Michael tiba sekitar pukul 11.00 WIB tim menjadi tahu kabar yang pasti bahwa keberangkatan kapal sekitar pukul 21.00 WIB, kami pun menghabiskan waktu dengan cara beristirahat dan jalan-jalan di sekitar kampus Airlangga. Ketika malam tiba kami pun bersiap-siap untuk menuju stasiun tanjung perak dengan di antar kak Yogi.
Saat yang mendebarkan pada saat menaiki kapal, dikarenakan seluruh anggota tim belum pernah ada yang naik kapal, sehingga menjadi kesan pertama yang sangat seru…hehehe.sekitar 25 jam di atas kapal, kami pun tiba di pelabuhan makasar, untungnya diantara kami tidak ada yang mabuk laut. Kami pun di jemput oleh teman-teman dari Universitas Hasanudin yaitu Mapala KORPALA dan ikut beristirahar di sekretariat KORPALA, banyak sekali wawasan dan pengetahuan yang kami dapat dari teman- teman KORPALA mengenai gua yang akan kami tuju, pagi hari tiba, tim membagi tugas Harry sebagai Divisi konsumsi membeli perbekalan selama di lapangan, Michael mengurus perijinan dan fajar sharing untuk mencari data di sekretariat Korpala. Sekitar pukul 16,00 WITA kami pun berangkat menuju lokasi gua yaitu tepatnya di Leang Rakko, Kab. Maros kab. Maros, sekitar pukul 18.00WITA kami berada dir u mah terakhir penduduk yaitu rumah kak Dewi dan sekaligus menjadi tempat basecamp,kami pun melanjutkan memasak, briefing dan beristirahat.

Pagi yang sangat dingin membuat kami bangun, kami pun bergegas menyiapkan sarapan dan peralatan untuk masuk gua.Semangat yang tinggi berkobar, Tim tiba di base camp yang ke dua yaitu di rumah pak Sulaeman, dan pada hari itu tim tidak melakukan penelusuran dan diganti dengan kegiatan Sosialisasi Pedesaan. Esok harinya kami berjalan menuju gua saloaja, sedikit kaget ketika melihat entrance(mulut gua)dikarenakan merupakan aliran air yang cukup besar dan mempunyai kedalaman sekitar 3 m, sehingga diperlukan keahlian berenang untuk melewatinya
.......
Gua saloaja terletak pada 05º 03’ 09” LS - 119 º 43’ 11” BT, daerah Dusun Pattunnuang, Desa Samanggi Kec. Simbang. Gua ini berada di bawah jalan raya, sehingga cukup mengkhawatirkan jika ada mobil besar di atasnya. Gua ini termasuk gua horisontal yang merupakan aliran air sungai. Terdapat beberara flora di sekitar mulut gua yaitu pohon aren, akar gantung, dan jambu air. Untuk melewati gua saloaja terdapat dua mulut gua (entrance). Entrance yang pertama terdapat resurgence (aliran air yang keluar dari dalam gua), sehingga kita harus berenang .karena ketinggian air lebih dari 2 meter dan harus menggunakan pelampung untuk melewatinya. Entrance yang kedua terletak di atas mulut gua yang pertama, terdapat entrance yang cukup kecil sehingga perlu sedikit merangkak untuk melewatinya, sekitar 5 meter ke depan menyatu dengan entrance pertama, selanjutnya kita berjalan melewati sump yang ketinggian airnya sebatas paha atau sekitar setengah meter, di gua ini terdapat ikan lele. Setelah melewati sump tersebut kita menemukan tempat sedikit kering, disini terdapat cabang yang tembus pada lorong utama, selanjutnya terdapat cabang ke kanan dan setelah ditelusuri cabang tersebut buntu, kemudian tim melanjutkan ke lorong utama dan sekitar 30 meter dari tempat itu belokan ke kiri dan terdapat beberapa pool (genangan air) sebatas pinggang hingga dada, disini kita menemukan beberapa ornament yaitu gourdam, blanket, stalaktit dan interior gua yang sangat bagus sehingga dinding gua terlihat seperti serat pohon jati. Kemudian melanjutkan pada medan yang sedikit menanjak dan terdapat pool yang cukup besar dan dalam di atasnya terdapat air terjun, untuk melewatinya, tim berenang dan dibantu oleh anggota tim yang lain untuk menaiki air terjun tersebut. Di atas air terjun tersebut terdapat pool yang cukup panjang, tim melanjutkan berenang dengan dibantu oleh tali webbing. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan medan sedikit menanjak hingga akhirnya kita menemukan sebuah chamber yang di ujungnya terdapat air terjun yang tinggi sekitar 3,8 meter. Chamber tersebut terdapat medan chimney.

Hari ke tiga di lapangn tim melanjutkan penelusuran gua saripa Gua Saripa terletak pada 05º 02’ 34” LS - 119 º 42’ 06” BT, gua ini berada di daerah Dusun Ta’deang, Desa Samanggi Kec. Simbang. Gua ini termasuk gua horizontal yang kering dan mempunyai banyak cabang atau disebut Labirin. Terdapat dua entrance, entrance pertama berukuran sedikit kecil dan yang kedua ukurannya besar. Kedua entrance tersebut letaknya bersebelahan yang langsung menuju lorong utama. Lorong gua ini sangat besar, lorong-lorongnya pun sangat panjang dan tidak banyak belokan. Terdapat banyak ornament di mulut gua diantaranya stalaktit, stalagmit, coloumn, blanket, gourdam tetapi sangat disayangkan ornament tersebut telah mati. Dalam gua ini banyak terdapat runtuhan batu (boulder). Saat pertama masuk entrance kita terus berjalan lalu terdapat belokan ke kanan dan tidak jauh dari sana kita memasuki chamber yang sangat luas. Di chamber tersebut terdapat enam cabang. Yang pertama kita menelusuri cabang yang di bawah, medan yang kita lewati slab dengan kemiringan sekitar 20º, dan berlumpur. Ujung cabang yang pertama ini adalah sump dan buntu.
Untuk melewati cabang yang kedua kita harus berjalan yang medannya menanjak dan cukup terjal. Cabang ini berkarakteristik kering dan jalan yang kita tempuh pun tidak sulit karena ukuran lorongnya besar. Cabang ini letaknya berada di atas cabang pertama. Disini ditemukan beberapa ornament diantaranya stalaktit, stalagmit, coloumn, dan blanket kemudian tim kembali ke chamber pertama dikarenakan cabang ini buntu. Kemudian melanjutkan ke lorong ke tiga yang terletak di bawah sejajar dengan lorong utama disini terdapat runtuhan yang sangat besar dan berakhir pada sebuah danau yang tidak di telusuri. Kemudian tim kembali pada chamber utama dan melanjutkan pada lorong ke empat yang terletak di bawah lorong pertama, disini melewati sump dengan kedalaman sekitar 50 cm, kemudian kembali pada chamber dan melanjutkan pada lorong kelima yang berada di atas lorong keempat. Disini terdapat chamber yang memanjang sayangnya disini terdapat banyak coretan. Disini ditemukan beberapa binatang ciri khas gua yaitu jangkrik yang mempunyai antena sangat panjang. Kemudian kembali pada chamber utama dan melanjutkan pada lorong keenam yaitu arah untuk keluar gua.
..........
Selanjutnya tim melanjutkan penelusuran ke Gua Sulaeman terletak pada 05º 02’ 40” LS - 119º 42’ 37” BT, gua ini berada di Dusun Pattunnuang, Desa Samanggi Kec. Simbang. Gua ini sangat dekat dengan jalan raya berjarak sekitar 100 m. Gua ini merupakan gua yang kering, flora di sekitar gua adalah pohon aren, kelapa, dan akar gantung. Sedangkan fauna adalah semut dan kupu-kupu. Mulut gua berbentuk segitiga, begitu masuk sudah disambut dengan berbagai ornament yang menarik di antaranya adalah gordyn, coloumn, stalaktit, bacon, blanket, stalagmit dan terdapat binatang gua yaitu laba-laba. Ada dua cabang pada mulut gua yang kanan menuju entrance, dan yang ke kiri merupakan jalur utama, jalur ini merupakan sump yang sudah kering, dari sini melanjutkan hingga mendapat sedikit belokan ke kiri, disini terdapat ornament yang sangat indah yaitu blanket yang sudah mengkristal. Kemudian menemukan jalan yang kecil disini terdapat beberapa ornament yaitu stalaktit, stalagmit, gourdam, dan bacon. Kemudian melanjutkan berjalan pada sump yang telah kering dan disini terdapat rimestone yang sudah kering, dari sini medan sedikit terjal dan belokan ke arah kiri hingga menemukan chamber, di chamber ini terdapat banyak sekali boulder yang sangat besar, disini medan slab 450, kemudian disini terdapat banyak sekali ornament yang sudah mengkristal, diantaranya stalaktit, stalagmit, helictit.disini terdapat beberapa cabang, yang pertama ke kanan memiliki lorong yang semakin mengecil, disini terdapat ratusan stalaktit kecil yang sudah mengkristal, kemudian balik lagi dan menuju lorong yang kiri, lorong ini tembus pada lorong utama, kemudian kita menemukan gourdam, dan harus traves pada gourdam tersebut untuk melewatinya, disini terdapat dua lorong yang saling bertingkat, kemudian melanjutkan hingga menemukan chamber yang memanjang hingga pada akhirya kita menemukan medan slab 700, dan di bawahnya terdapat danau yang buntu sepanjang 20 m.. Peralatan yang dibawa 5 Carabiner, 10 webbing, 1 kompas klino, 2 bong, 1 meteran, 2 pelampung dan 3 helm.


Hari ke lima di lapangn tim menelusuri Gua Lantang Huu yang terletak pada 05º 03’ 05” LS - 119 º 43’ 50” BT. Gua ini terletak di daerah Leang Rakko Kabupaten Maros. Gua ini termasuk gua vertical dan berkarakteristik long pitch.. Gua ini merupakan gua yang berlumpur, disekitar mulut gua terdapat beberapa flora diantaranya akar gantung dan aren. Mulut gua berbentuk elips, dan cukup besar. Pemasangan rigging mudah didapat dengan menggunakan ancor alam, yaitu lubang tembus. Kedalaman gua ini 52,5 m dengan 10 station, slab yang semakin dalam semakin mengecil. Di dalam gua terdapat beberapa ornament yaitu blanket, bacon dan stalagtit. Alat yang dipergunakan untuk rigging yaitu 4 webbing, 2 carabiner screw, 2 rope static untuk tambatan utama. 2 sling webbing, 2 carabiner untuk cadangan, dan 5 sling webbing, 5 carabiner snap, 1 rope dinamic untuk safety line.
........
Sekitar jam 16.00 WITA tim melanjutkan menelusuri Gua Latif terletak pada 05º 03’ 05” LS - 119 º 43’ 50” BT. Gua ini terletak di daerah Leang Rakko Kabupaten Maros, dan berdekatan dengan gua Lantang huu berjarak sekitar 70 m. Gua ini termasuk gua vertical dan berkarakteristik multipitch.. Gua ini merupakan gua yang berlumpur, disekitar mulut gua terdapat beberapa flora diantaranya pohon jati, akar gantung, dan fauna yaitu ulat, semut merah. Mulut gua berbentuk lingkaran. Pemasangan rigging dipasang dengan menggunakan pohon. Alat yang digunakan yaitu 3 webbing, 3 carabiner, 1 etrier. Dari entrance sampai pitch pertama dengan kedalaman 18,1 m. disini terdapat 2 percabangan yang ke kanan dan ke kiri, tim menelusuri lorong yang kiri dan membuat tambatan, alat yang dipakai adalah 4 webbing, 3 carabiner screw, dan 3 matras untuk padding (bantalan untuk melindungi tali), disini cukup besar terjadinya friksi pada tali, sehingga matras dipanjangkan untuk menahan friksi tersebut, panjang dari pitch 1 ke pitch 2 adalah 10,83 m. Pitch ini merupakan chamber, dan selanjutnya adalah medan slab 480, kemudian mengikatkan rope pada batu untuk dijadikan pegangan saat turun ke pitch 3. Pitch 3 merupakan chamber yang di sudutnya ada lorong kecil (lubang jarum) yang sedikit memanjat. Disini memasang webbing sebanyak 4 pada ancor, karena medan slab 490, setelah sampai di pitch 4, disini terdapat dua cabang yang pada akhirnya buntu. Disini terdapat ornament yang sangat indah yaitu butiran kristal, column, blanket, bacon stalaktit dan stalagmit yang sudah mengkristal.

Akhirnya Tim Adventure Season Stairway Cave Maros telah melaksanakan kegiatan tersebut, tim pun keesokan harinya berangkat menuju Bandung dengan waktu tempuh tiga hari atau tepatnya tiba di bandung tanggal 09 agustus 2009. Setelah sampai di kampus univ.Widyatama tim melakukan evaluasi kegiatan dan melakukan evaluasi besar yaitu pada tanggal 14 ahustus 2009.

Tidak ada komentar: