Selasa, 05 Januari 2010

Pendakian Gn. Lawu

"Raksasa Keramat nun Megah"

BAB I. PENDAHULUAN

Perkenalkan Kami dari tiga orang Pendaki Bramatala yang mendaki Gn. Lawu pada akhir Tahun 2009 ini.. Nama kami:
• Rizal Diza Wandi TP, 082401-B
• Burhany, GB 062303-B
• Anis Wandico Hadi P, Cadas Jenggala
Dalam pendakian kali ini kami memberi nama Tim kami RIAU CEMORO, Sedikit sejarah tentang pemberian nama Tim tersebut yang bisa dijelaskan secara simple dan mudah di mengerti yaitu dikarenakan kami berasal dari satu provinsi yang sama dari daerah provinsi RIAU dan kami naik - turun dari jalur pendakian yang ada kata cemoro, jadi kami berilah nama Tim nya RIAU CEMORO.Ehemmm.. Nama yang bagus bukan?? Ohya maksud lain kami menyebutkan nama Riau di Tim kami ini, kami bermaksud agar bisa dapet sponsor dan dukungan dari Pemda Riau di setiap perjalanan kami berikutnya.. He.. (Mudah-mudahan Pemda Riau membaca Blog ini.Berharap Mode-ON).

Gunung Lawu Terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Lawu memiliki panorama alam yang indah. Banyak wisatawan minat khusus yang mendakinya. Gunung ini pun kerap disambangi para peziarah karena menyimpan obyek obyek sakral bersejarah. Gunung Lawu adalah gunung yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar terutama penduduk yang tinggal di kaki gunung. Tidak heran bila pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Syuro (penanggalan Jawa) gunung ini ramai didatangi oleh para peziarah terutama yang datang dari daerah sekitar kaki Gunung Lawu seperti daerah Tawamangun Karanganyar, Semarang, Madiun, Nganjuk, dan sebagainya. Gunung Lawu mempunyai ketinggian 3.265 mdpl.

BAB II. AKSES TRANSPORTASI

Perjalanan Tim Riau Cemoro di mulai dari Purwokerto, kenapa dimulai dari Purwokerto karena Tim Riau Cemoro merupakan tim yang bergabung dari pendakian Gn. Slamet juga (baca blog pendakian Gn. Slamet) yang melanjutkan misi berikutnya untuk mendaki Gn. Lawu dan sedangkan tim Pendaki Gn. Slamet lainnya pulang ke Bandung. Dari terminal Purwokerto – Solo kami menaiki bus AC (AC abal-abal ah, masak bus AC menaiki penumpang sesuka hati perut sopir nya, ampe penumpang pada berdiri dan berdesak2kan.. Uuuh apakah itu yang dinamakan Bus AC???) dengan ongkos (Rp 40.000/Orang) dengan jarak tempuh 8 Jam (Waduhhhhhh lama juga mana perut keroncongan dan Bus nya ga ada Istirahat makan pula.Manstabbbbz).

Kami sampai diterminal Tirtodadi Solo kira-kira pukul 23.30, dan harus menunggu bus yang ke daerah Tawangmangu nanti shubuh jam 03.30. dengan waktu yang cukup lama untuk menunggu bus keberangkatan ke terminal tawangmangu maka Burhan dan Rizal berinisiatif untuk mencari ATM Mandiri terdekat untuk mengambil uang, dan alangkah susahnya menemukan ATM mandiri tersebut disekitaran terminal Titrodadi Solo, dan malah kami harus menemukan Banci dan Tempat prostitusi dulu baru menemukan mesin ATM.(hwahhhhhhhhh..) dengan penuh perjuangan akhirnya kami temukan berbagai macam mesin termasuk ATM Mandiri di pasar (…………………) dan dipasar tersebut jugalah kami belanja pagi-pagi buta untuk keperluan pendakian kami (maap pa kami berdua telah membangunkan bapak dari mimpi indah bpk, secara bpk nya masih tidur. He.) setelah duit dan keperluaan pendakian didapat maka kami berdua langsung bergegas kembali ke terminal Tirtodadi Solo dengan penuh perjuangan lagi (mesti harus berjalan kaki lagi 20 menitan) dan sampailah kami di terminal Tirtodadi dan menemukan wandico dengan muka yang lesu dan berkerut karena hampir 1.5 jam’an kami tinggalkan diterminal (hehe.Sowry Bro yg pentingkan kaw ditemenani rokok..)

Waktu yang dinanti-nanti pun tiba.. Eeng I Eeng kami dengan gagah perkasa menggendong ransel kami ke bus tujuan tawangmangu, dan langsung memasukkan ransel kami ke Bus, perjalanan Terminal Tirtodadi Solo-Terminal Tawangmangu dapat ditempuh dengan waktu 1.45 menit dengan ongkos (Rp 10.000/Orang)

Sesampai di terminal Tawangmangu kami langsung menaiki Helf L300 ke desa Terakhir dengan jarak tempuh 30 Menitan dan ogkos (Rp 6.000/Orang) diperjalanan menuju desa terakhir kami sudah menemukan pemandangan yang aduhaiii membuat mata takjub dan hati berkata Indahnya ciptaan Tuhan YME ini.. (hawaha.sedikit Lebay tapi serius pemandangannya MANSTABLAHH).

BAB III. PENDAKIAN

Jalur yang kami pilih untuk melakukukan pendakian yaitu melalui jalur Cemoro Sewu. Tapi sebelum melakukan pendakian kami beristirahat terlebih dahulu sambil melakukan sosped kepada warga setempat,, nah disitulah kami dengar ada desas-desus bahwa ada pendaki yang meninggal 2orang di Puncak lawu sehari sebelum kami start pendakian yang katanya kena badai di puncak dan sempat ada hujan Es, dan saat ini sedang di Evakuasi lewat jalur Cemoro Kandang.
Eeeeeeeehmm sempet ngedown jg sih mau terus melakukan pendakian apa ga, tp setelah kami Tanya-tanya kepada petugas posko pendakian cemoro semu, bahwa kami boleh melakukan pendakian maka tekad kami pun bulat untuk terus melakukan pendakian. Setelah info untuk pendakian kami dapat maka kami bersiap-siap untuk melakukan pendakian, nah pada saat itulah ada orang yang ngerekam persiapan kami sebelum pendakian, tanpa kami sadari bahwa itu wartawan TVone yg sedang meliput kejadian yang meninggal di Puncak Gn. Lawu sehari sebelumnya (dan gosiipnya kamipun masuk Tipi hari itu jg.. Alhamdulillah.he mama.)

Waktu pendakianpun dimulai pada jam 09.00 wib, dengan membaca Do’a menurut Agama Islam didalam hati kamipun berdo’a, berdo’a selesai.. Brammmmmmmmmmmmmmmmm.. sebelum melakukan pendakian dimulai kita ber 3 berpoto terlebih dahulu dgn baground gapura bertulisan Cemoro Sewu dan membayar restribusi pendakian Rp 5.000/Orang.

Tiba pos 1 kami beristirahat dan mengisi penuh kompan kami, karena menurut Bpk penjual makanan di Post 1 tersebut nnti sudah tidak ada sumber mata air di atas, dan kami sempat makan nasi bungkus yang lauknya ayam secuir dan sayuran diwarung si Bapak, ehem harganya cukup murah Cuma Rp 2.500/bungkus. Lumayan murah kan..

Setelah istirahat maka kami melanjutkan perjalanan, yang mana pastinya isi ransel kami semakin berat, dan membuat kami terEngah-Engah karena beban bertambah 5 Liter air. Whaaaaaaaaaaaaa berat pisan euy sehingga waktu jalan kami semakin lama, mana jalurnya berbatu kayak tangga-tangga gitu lagi.Uufh Semangat..

Perjalanan pendakian kali ini bener-bener kami nikmatin pelan-pelan (hahaha.bilang aja capek) dan disepanjang jalan kami hanya diam dan berusaha terus dan terus menaiki anak tangga yang di susun oleh warga setempat yang konon katanya disuruh/dibayar oleh pemda setempat untuk mengerjakannya (gila berapa taun nih warga nyusun batu sepanjang jalur ini???).dan ditengah pendakian kami banyak menemui local people yang sedang turun, yang mungkin habis melakukan ritual di puncak Gn. Lawu.Uuf tapi kenapa setiap local people yang turun kami hanya melihat mereka pakai peralatan dan membawa peralatan yang minim banget ya (waduhh kacau nih ga safty Om). Oh ya dipos 3 kita juga bertemu dengan pendaki yang berasal dari Bandung (Penggiat Alam), wah ketemu wargi Bandung yeahh.. setelah ngobrol-ngobrol bareng mereka pendakian dilanjutkan, belum jauh dari pos 4 hujan dan kabut pun turun dan kita mengeluarkan raincoat masing-masing, dan semakin kerasalah lelah nya, udah letih kena hujan pula, dan disinilah kayaknya Rizal mulai Ngedown tp Rizal punya cara sendiri untuk menyemangatin dirinya yaitu dengan cara berbicara RIZAL UNDERGROUND HARUZ SEMANGAT sambil teruz menaiki anak tangga.wkkk.. lucu denger dia ngomong gitu tapi tak apalah.yang penting ga minta ngecamp di jalur. hayu apekkkkkkkkkkkkkz kamu harus semangat.hwahahahhahah. pendakian pun sampai diketinggian 2850an mdpl dan pemandangan indah mulai keliatan walaupun langsung ketutup kabut. SUBHANNALLAH..

Eh.kita udah sampai d post 4 nihh truz masih sore lagi. Ohya ada warung pula.manssssssssssstablah pokoknya.beristirahat sejenak di warung sambil membicarakan kita ngecamp dmana nih, dan keputusan d ambil kita ngecamp disini mulailah kita ngendiriin basecamp. ohya waktu pendakian dari pos pendakian cemoro Sewu - Post 4 kami tempuh kira-kira 5 jam perjalanan.(Wahaha cukup ngaret yeahh..)

Setelah mendirikan tenda kita berencana mau mengabadaikan moment d post 4 tersebut yang mana keindahan jalur menuju puncak keliatan dan dari post 4 pun sunset biasanya terlihat tapi sayang kabut menutupi semuanya. Dan kegiataan masak memasakpun dimulai, pokoknya makan besarlah kita ber 3 mah.. hwahaha.mansbtab!!

Setelah selesai masak memasak, kamipun langsung makan dan waktu sudah magribb.hwahaha tumben baru kali ini kegiatan selesai pada saat magrib. Saatnya balas dendam untuk memanjakan mata yang sangat lelah.

Bangun.bangun sudah jam 5 shubuh mari kita liat Sunrise. Ehh pas keluar tenda semuanya ga kliataan dikarenakan kabut.. uuh.masuk tenda lagi pake SB lagi. Truzzz sleep again ahh.. bangun2 jam 7 pagi trus masak, makan, packing dan perjalanan menuju puncak dimulai. Post 4 – puncak dapat ditempuh dengan waktu 1,5 jam dan sekitaran 45 menit jalan kita bisa menemukan pos 5. Perjalanan menuju puncak sangat memanjakan mata kami karena menemukan padang sapana.

Ehem akhirnya kita sampai di Puncak Lawu pada pada tanggal 29 Desember 2009 tepatnya pukul 11.15 Wib. Whahahaha. ALHAMDULILLAH. Sesi pemotretanpun dimulai..


BAB IV. PENURUNAN (hahaha)

Tepat pukul 12.00 wib kami turun melalui jalur cemoro kandang, Goodby puncak lawu terimakasih atas pemandangan yang indah walaupun sedikit kabut tapi kami puas. Perjalanan turun pun kami mulai melalui jalur yang cukup landai yaitu jalur cemoro kandang dengan memutarin punggungan,uuUUUHhh. Banyak kejadian pas turun, mulai dari setiap personil yang jatuh karena jalan licin, wandico nginjek T*I (dasar pendaki yg tidak punya otak masak boker di jalur, Parrahhhh.), sampe menemukan sesajen lengkap dengan foto2 mereka yang melakukan ritual (hwahhh mksudnya apa ya?? tp sayang kita ga berani mengabadikan moment itu. Sowry pembaca). dan waktu tempuh turun kami capai selama 3.5 jam.wah cepat juga ya..Akhirnya kita sampai di Pos pendakian cemoro kandang dengan selamat dan misi dari Tim RIAU CEMORO berhasil.Thankz GOD.

BAB V. PULANG

Dengan diuber2 waktu kereta yang akan berangkat pukul 20.00 Wib dari stasiun Jebres Solo menuju stasiun Kiaracondong Bandung maka kami terburu2 dan tidak sempat mandi dan langsung menaiki Elf L300 dari pos pendakian Cemoro kandang-terminal Tawangmangu, dan truz lanjut lagi naik bus dari terminal Tawangmangu-stasiun Jebres dengan ongkos Rp 8.000/Orang. Dan sampailah kami di Stasiun Jebres dan membeli tiket kreta yang pastinya ekonomi dengan ongkos Rp 26.000/Orang menuju Bandung. Keesokan harinya sampailah kami di stasiun Kiaracondong dengan selamat… ALHAMDULILLAH.


by : Burhan GB 062303-B

1 komentar:

Haryoto mengatakan...

Jangan kapok ke Gunung Lawu, lain kali bw temen yg byk. Sbnrnya sumber air di puncak tetep ada kok, di Telaga Inten (Pos V ke kiri 100 an m)& Sendang Derajad (di atas pos V). Jarak pos IV ke Pos V jg tdk jauh, jd kalau ngecamp enak setelah pos V.