Jumat, 19 April 2013

SKIN DIVING DAN SUSUR PANTAI DI PULAU SEMAK DAUN, KEPULAUAN SERIBU.



MABIM SKIN DIVING DAN SUSUR PANTAI
DI PULAU SEMAK DAUN, KEPULAUAN SERIBU.

Inilah mabim  pertama kami yaitu Skin Diving dan Susur Pantai yang dilaksanakan di pulau Semak Daun salah satu pulau yang ada di pulau Seribu. Pada tanggal  Desember 2012 mulai dibentuk tim Skin Diving dan Susur Pantai yang terdiri dari :
Ketua                                  : Fahmi Luthfi Fauzan
Sekretaris                            : Novi Nuraeni
Bendahara & Danus            : Riza de Rumi
Logistik                               : Zulhaemi Dongoran
Transportasi                         : Heru Wiecaksono
Konsumsi                            : Dina Marhadianti
Pubdok                               : Fahrian Nurmana Putra
P3k                                     : Rida Nurhayati
Perizinan                             : Widia Ningsih
Dengan pembimbing ka Bery, Ghassani, ka Diana, dan ka gede.
       Sebelum pergi ke lapangan tentunya kita harus mempersiapkan semuanya. Mulai dari fisik, Logistik, juga Dana. Latihan fisik dilakukan 1 minggu 3X yaitu lari 2x dan renang 1x. Setelah selesai latihan fisik dan materi barulah kita packing. Packing dilaksanakan 24 Desember 2012 dilanjutkan dengan briefing untuk pemberangkatan tanggal 26 Desember 2012 nanti.
26 Desember 2012 tepatnya pukul 06.00 wib kami berangkat menuju terminal leuwi panjang. Dari kampus kami menuju terminal cicaheum menggunakan angkot 02 ACEH dengan harga RP. 2.000 per orang. Lalu dari terminal cicaheum menuju terminal leuwi panjang dengan tarif Rp. 3.000 per orang. Setelah kami sampai di terminal leuwi panjang kita naik bis Primajasa jurusan Bandung-Tanjung Priok dengan tarif Rp. 45.000 per orang. Sesampainya kami di terminal Tanjung Priok kami langsung pergi menuju ke pelabuhan Muara Angke dengan mencarter angkot. Pelabuhan Muara Angke ada 2 yaitu Pelabuhan Lama dan Pelabuhan Baru. Kalau soal harga tentu pelabuhan lama yang paling murah dengan tarif Rp. 30.000 per orang. Kapal yang digunakan masih kapal lama yang terbuat dari kayu-kayu. Kapal ini pergi hanya di pagi hari saja ya sekitar jam 8 pagi kapal sudah tidak ada yang berlayar.
Karena kita sudah sampai di pelabuhan siang hari jadi kita naik di pelabuhan baru. Karena di pelabuhan baru selain di pagi hari siang hari pun ada kapal yang berlayar. Kapal di pelabuhan baru sudah modern yaitu speed boat jadi harganya pun lebih mahal. Tarif untuk menuju pulau pramuka Rp.52.000 per orang dengan kapasitas orang  20-30 orang per kapal. Berbeda dengan kapal lama yang kapasitas orangnya bisa hingga 100 orang lebih.

  Cuaca pun tidak mendukung untuk berlayar tiket siang menuju pulau pramuka pun ditutup terpaksa kita harus menunggu hingga besok pagi. Keesokan paginya karena cuaca bagus kami pun pergi. Di perjalanan kita melewati pulau-pulau. Ada pulau yang tidak berpenghuni, ada jg pulau yang bekas penjara zaman penjajahan, bahkan ada juga pulau yang hanya diisi permainan permainan saja. Banyak sekali pemandangan yang indah. Sekitar 3-4 jam perjalanan. Sampailah kami di pulau pramuka, sebelumnya kami melakukan resection terlebih dahulu sebelum menuju ke pulau semak daun. Setelah melakukan resection barulah kita ke pulau semak daun karena tidak ada angkutan umum yang menuju kesana jadi kita harus sewa perahu.  Perjalanan menuju pulau semak daun tidak panjang hanya membutuhkan sekitar 15 menit untuk sampai disana.
Sampai di pulau semak daun tepat di dermaga yang terbuat dari kayu. Tak jauh dari dermaga kami menemui papan selamat datang. Sesampainya disana kami melakukan sosialisasi pedesaan sekaligus meminta ijin untuk berkemah. Untuk berkemah dikenakan tarif sebesar Rp. 80.000 untuk 12 orang. Setelah kami sosialisasi pedesaan kami mengetahui bahwa penduduk di pulau itu hanya ditempati 1 keluarga saja bahkan pada saat musim sekolah ditempati 2 orang. Mereka bukan penduduk pulau melainkan penjaga pulau. setelah kami memberi tanda di peta dengan resection untuk kami berkemah kami melakukan kegiatan selanjutnya yaitu susur pantai. Titik start dimulai dari tempat kami berkemah. Setelah kami mengamati ternyata masih banyak sampah yang berserakan akibat dari para pengunjung yang tidak sadar akan kebersihan. Lalu kami pun mengelilingi pulau hingga titik finish yaitu titik start tadi. Ternyata pulau ini tidaklah besar hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk mengelilingi pulau.
Setelah kegiatan susur pantai kami langsung beristirahat, masak, membuat tenda, dan bercakap-cakap. Disamping itu juga kami melakukan simulasi skin diving untuk persiapan besok. Di malam hari sebelum kami mengakhiri kegiatan kami melakukan evaluasi dan briefing agar kegiatan berikutnya dapat terlaksana lebih baik. Keesokan paginya kami bangun pukul 5 pagi kami melakukan sarapan, lalu pemanasan, dan dilanjutkan persiapan skin diving yang akan dilaksanakan pukul 8 pagi nanti. Ternyata waktu menunjukan pukul 9 kami pun langsung bergegas utuk melaksanakan kegiatan skin diving. Kami dibagi menjadi 2 kelompok  kelompok pertama dimulai dari jam 9 hingga jam 11 sedangkan kelompok 2 dari jam 11 hingga jam 1. Disamping kami melakukan skin diving, kami mendata komponen lautan yang kita temui seperti flora dan fauna yang ada di laut.
       Setelah kegiatan skin diving selesai kami pun langsung bersiap-siap untuk perjalanan pulang. Ketika kami akan membersihkan diri setelah selesai kegiatan ternyata air disana payau, jika ingin air bersih kita harus membeli,  1 jerigen harganya Rp. 5.000. Diperjalanan pulang, sebelum kami menuju pelabuhan muara angke, kami bersinggah terlebih dahulu dan berkemah selama 1 malam di pulau pramuka karena di sore hari tidak ada kapal yang berlayar menuju muara angke. Dimalam harinya kami pun melakukan evaluasi dan briefing untuk esok hari. Keesokan harinya kami membeli tiket kapal muara angke jam 12.00. Sambil menunggu kapal kami pergi berkeliling pulau pramuka. Pulau pramuka adalah pusat dari pulau seribu. Jadi pulau ini sangat ramai pengunjung dan padat penduduk. Ketika kami berkeliling kami pun melihat ada tempat penangkar penyu. Kami melihat-lihat ada banyak penyu dari yang umurnya masih hari hingga yang tahunan. Setelah kami selesai berkeliling kami langsung pergi ke kapal untuk segera menuju pelabuhan muara angke. Kami pulang menggunakan kapal lama agar tarifnya lebih murah. Sesampainya di pelabuhan muara angke kami pun langsung menuju ke terminal Tanjung Priok dengan mencarter angkot yang sama sewaktu kami pergi dari terminal ke pelabuhan. Kami pun sampai di terminal, bis pun kita sama ketika pergi menggunakan bis primajasa jurusan Tanjung Priok-Bandung. Ketika kita sudah di terminal leuwi panjang ternyata sudah tidak ada bis menuju terminal cicaheum, kami pun harus menggunakan angkot jadi lebih baik kita mencarter untuk menuju kampus. Sesampainya dikampus kami langsung melakukan evaluasi dan briefing. Dan setelah evaluasi besar kami pun masuk ke mabim yang ke 2 yaitu caving

Tidak ada komentar: